Sebab Jika Aku Lemah, Maka Aku Kuat
pada tahun 1877 George Warren menyatakan
bahwa dirinya adalah pelari atletik tercepat di dunia. Rekor dunia menyatakan
bahwa memang benar Goerge Warren tidak bisa dikalahkan khususnya lari jarak 100
meter putra.
Tetapi yang sangat disayangkan di mana George
Warren sangat bangga dan yakin akan kehebatannya menjadi pelari tercepat di
dunia pada waktu itu, dia bahkan dengan sangat berani menyatakan kepada dunia
untuk menyaingi kecepatan kuda. Karena sudah tidak ada saingan yang dapat
mengalahkan George Warren, dia memintakan untuk berlari di arena menyaingi
kuda.
Semua orang pada waktu itu ketika mendengar
niatnya tsb, mereka langsung saja mengatakan bahwa orang (red. George Warren)
itu sudah kehilangan akan pikirannya.
Perkataannya semakin populer di mana-mana
sehingga perkataan itu tidak pernah ‘dicabut’ dari mulutnya. Dia selalu
berketetapan bahwa saya bisa menyaingi akan kecepatan kuda. Dan lebih parah
lagi di mana dia bahkan lebih berani menyatakan akan menaruh semua kekayaannya
dan property termasuk milik kekayaannya yaitu “Copper Queen Mine” sebagai
jaminan bahwa dia akan menang menyaingi kuda.
Semua orang ketika mendengar hal itu menjadi
heran dan bahkan tidak percaya akan kesombongannya yang sangat menjunjung
tinggi akan kehebatannya. Memang sering George selalu menaruh uang untuk
dijadikan uang jaminan dan judi setiap kali dia berkompetisi, dan pada umumnya
dia selalu menang dengan uang-uang itu. Tapi kali ini jaminannya bukan saja
berupa uang saja tetapi lebih dari apa yang sering dilakukannya, yaitu seluruh
kekayaannya dipertaruhkan sebagai jaminan judi demi menegakkan perkataan yang
sudah diucapkannya.
Maka tibalah hari itu di mana George
menyatakan bahwa apabila ada orang yang ingin membayar $5,000 dan saya menang
maka saya akan menjalankan deal tersebut. $5,000 diambilnya sebagai uang
taruhannya dengan milik George Copper Queen Mine. Seseorang yang tinggal dari
daerah setempat langsung saja menaruh uangnya. Semua orang dari berbagai tempat
jauh dan dekat berdatangan ke tempat itu ingin melihat akan kompetisi antara George Warren melawan kuda
yang ditunggangi joki. Dan mereka ingin melihat bukti yang selama ini
dinyatakan oleh George Warren bahwa dia bisa mengalahkan kecepatan kuda sekali
pun.
Dan benar tibalah waktu yang ditunggu-tunggu
itu, George segera menuju ke barisan start
line bersebelahan dengan seekor kuda yang ditunggangi. Race
sudah ditentukan dan memakan jarak 200 meter, seratus meter pergi dan seratus
meter kembali.
Petugas siap dengan pistolnya yang mengarah
ke langit, siap untuk memberi aba-aba. Tiba-tiba terdengar letusan berbunyi.
Semua orang kaget ketika melihat di awal-awal jarak pertandingan, George
mendahului kuda yang di tunggangi joki dan lebih hebat lagi di jarak pertama
100 meter George memimpin pertandingan lari itu, siap untuk memasuki 100 meter
yang kedua yaitu berbalik, ke finish line.
Tetapi apa yang terjadi George berusaha sekuat tenaga, kekuatannya
lama-kelamaan turun pada waktu memasuki 50 meter terakhir, kuda itu melewati
George Warren sampai tiba di finish line dan George Warren menempati juara
kedua.
George Warren kalah dalam taruhannya. Dia
kehilangan semua harta benda miliknya termasuk George Copper Queen Mine.
Kehilangan property ini menjadi harga yang paling mahal di dalam sejarah
taruhan olahraga di dunia waktu itu. Total taruhan yang George Warren miliki
yang habis lenyap di tahun itu sekitar $20 million. Jumlah yang paling besar
kalau dikalkulasikan dengan sekarang, belum ada yang bisa menyainginya.
Saudara-saudaraku yang kekasih, banyak hal
seperti ini terjadi dalam kehidupan kita.
semua orang memiliki kelemahan baik secara fisik, emosi, intelektual, dan
rohani. Namun biasanya kita menyangkali kelemahan kita, membelanya, mencari
dalih untuknya, menyembunyikannya, dan membencinya. Dia berfirman di dalam Yesaya
55:9 “Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”, karena
itu Dia sering bertindak dengan cara-cara yang sangat bertentangan dengan apa
yang kita harapkan. Kita mengira
bahwa Allah hanya ingin memakai kekuatan kita, padahal Dia juga ingin
menggunakan kelemahan kita bagi kemuliaan-NYA.
Alkitab mengatakan, 1 Kor. 1:27 “Sebab memang Allah sengaja memilih...yang dianggap lemah oleh dunia ini,
supaya orang yang gagah perkasa menjadi malu”. Kelemahan bukanlah suatu kebetulan. Allah mengizinkannya
ada dialam kehidupan kita dengan tujuan untuk menunjukkan kuasaNYA melalui
kita.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bahwa Ingat bahwa sebuah
tali yang kuat terbuat dari benang-benang yang rapuh dan sapu lidi sanggup
membersihkan kotoran halaman karena bersatu.
Alkitab depenuhi dengan contoh-contoh tentang bagaimana Allah memakai
orang-orang biasa yang tidak sempurna untuk melakukan hal-hal yang luar biasa
walupun mereka mempunyai berbagai kelemahan. Jika Allah hanya memakai
orang-orang yang sempurna. Tidak akan pernah ada yang diselesaikan, karena
tidak seorangpun dari kita yang tanpa kelemahan. Bahwa Allah memakai
orang-orang yang tidak sempurna adalah berita yang menguatkan bagi kita semua,
karena kita memang tidak sempurna.
Tetapi Allah akan memakai kita jika kita mengizinkan-NYA bekerja melalui
kelemahan-kelemahan kita. Supaya hal tersebut terjadi, kita harus mengikuti
teladan Paulus.
Ø Akuilah kelemahan-kelemahan kita. Akuilah ketidaksempurnaan kita. Berhentilah
berpura-pura memiliki semuanya, dan jujurlah tentang diri kita sendiri.
Daripada hidup dalam penyangkalan atau membuat alasan, ambilah waktu untuk
mengenali kelemahan pribadi kita.
Ø Senanglah di dalam kelemahan-kelemahan
kita. Paulus mengatakan, 2 Kor
12:9-10 "Cukuplah
kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa
Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan,
di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh
karena Kristus. Sebab jika aku lemah,
maka aku kuat. Paulus memberikan
kita beberapa alasan untuk senang didalam kelemahan bawaan kita. Pertama, kelemahan menyebabkan kita
bergantung kepada Allah. Kedua,
kelemahan kita juga mencegah kesombongan dan menjaga kita tetap rendah hati. Ketiga, kelemahan kita juga mendorong
diadakannya persekutuan antara orang percaya. Sementara kekuatan melahirkan
semangat untuk berdiri sendiri, keterbatasan kita menunjukkan betapa kita
saling membutuhkan. Yang terpenting, kelemahan-kelemahan kita meningkatkan
kemampuan kita untuk bersimpati dan melayani.
·
Musa
juga memiliki kelemahan, masih ingat sifat pemarahnya dengan memukul batu dua kali yang seharusnya dia cukup berbicara
kepada batu itu, dan memecahkan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah,
namun Allah mengubah Musa menjadi – Bilangan 2:3 “seorang yang
sangat lemah lembut hatinya.”
·
Kelemahan
Gideon adalah rasa rendah diri dan sangat tidak percaya diri, tetapi Allah
mengubanya menjadi seorang – Hakim 6:12 :”pahlawan yang
gagah berani.”
·
Kelemahan
Abraham ialah ketakutan. Beberapa kali dia menyatakan istirnya sebagai
saudaranya untuk melindungi dirinya sendiri. Tetapi Allah mengubah Abraham
menjadi “Bapa semua orang percaya” -Rom
4:11.
·
Petrus
yang meledak-ledak dan cepat bimbang
menjadi :“Batu karang”- Mat.
16:18.
·
Daud
yang melakukan perjinahan menjadi “seorang yang berkenan di hati-Ku” - Kisah
13:22.
·
Yohanes,
salah seorang yang dikenal dengan: “Anak-anak
Guruh” yang sombong berubah menjadi “Rasul
Yohanes Yang Terkasih” – Markus
3:17.
Ø Ceritakanlah dengan jujur kelemahan-kelemahan
kita. Paulus memberikan contoh keterbukaan
didalam semua suratnya. Dia secara terus terang menceritakan:
·
Kegagalan-kegagalannya: “Sebab bukan apa yang aku kehendaki,
yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki,
yaitu yang jahat, yang aku perbuat”. – Roma 7:19
·
Perasaan-perasaannya:
“Segala yang rasakan telah saya kemukakan kepada saudara”.- 2 Kor 6:11
·
Keputusasaannya: “Penderitaan yang kami tanggung itu terlalu
berat menekan kami, sehingga kami sudah tidak mengharap lagi akan hidup”. - 2 kor 1:8
·
Ketakutan-ketakutannya:
“Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan
gentar”. 1 Kor 2:3
Keterbukaan memerdekakan
secara emosi akan membuka diri dan membuat tekanan berkurang, kecemasan kita
hilang, dan merupakan langkah pertama menuju kemerdekaan. Kita melihat bahwa
Allah “memberi kasih karunia kepada orang yang rendah hati,” tetapi banyak
orang yang salah paham mengenai kerendahan hati, Kerendahan hati bukanlah
merendahkan diri kita atau menyangkali kekuatan kita; melainkan jujur tentang
kelemahan-kelemahan kita. Semakin
jujur kita semakin banyak kasih karunia Allah yang akan kita dapatkan.
Keterbukaan adalah sifat yang membuat orang orang disukai; kita secara alamiah
tertarik kepada orang-orang yang rendah hatinya. Sifat suka berkata yang muluk-muluk menimbukan rasa tidak
senang.
Ø Kemuliaan di dalam kelemahan-kelemahan
kita. Paulus mengatakan, ”Saya hanya akan
membanggakan betapa lemahnya saya dan betapa besarnya Allah yang menggunakan
kelemahan seperti itu bagi kemuliaanNYA”- 2 Kor 12:5. Sebaliknya
daripada berpura-pura percaya diri dan tak terkalahkan, pkitanglah diri kita
sebagai sebuah piala anugerah. Pada saat iblis menunjukkan kelemahan kita,
setujulah dengannya dan penuhi hati kita dengan pujian kepada Yesus, yang
memahami setiap kelemahan kita dan kepada Roh Kudus yang membantu kita dalam
kelemahan kita. Kadangkala Allah mengubah sebuah kekuatan menjadi kelemahan
untuk memakai kita lebih hebat lagi.
Semoga kasih
karunia Tuhan bertambah-tambah di dalam pelayanan kita walaupun banyak kelemahan
kita namun dengan pasti kita percaya bahwa Tuhan akan menggunakannya bila kita
berserah penuk kepada kehendakNya. Selamat sabat dan Tuhan memberkati kita
semuanya.
No comments:
Post a Comment