Pembuat roti asal Prancis menjual bakery miliknya pada seorang tunawisma. Tak tanggung-tanggung, harga jualnya hanya 1 Euro!
Michael Flamant, sang baker, pernah nyaris tewas di dalam toko rotinya pada Desember lalu. Flamant sempat mengalami sesak nafas akibat menghirup gas tanpa bau dari ovennya yang rusak. Karbon monoksida mulai bocor keluar.
Michael Flamant, sang baker, pernah nyaris tewas di dalam toko rotinya pada Desember lalu. Flamant sempat mengalami sesak nafas akibat menghirup gas tanpa bau dari ovennya yang rusak. Karbon monoksida mulai bocor keluar.
Penyelamatnya ternyata seorang tunawisma, Jerome Aucant, yang kerap berada di depan toko Flamant, tulis laporan The Local(12/04). Jauh sebelum peristiwa naas terjadi, Flamant sering menyapa Aucant tiap pagi. Ia juga memberikan segelas kopi dan croissant pada Aucant.
Hari itu, Aucant yang berusia 37 tahun melihat Flamant sempoyongan di dalam bakery. Ia pun segera menghubungi layanan darurat.
“Jika tak ada Jerome di sekitar toko hari itu, saya mungkin sudah meninggal,” ucap pria berusia 62 tahun itu kepada AFP.
Proses pemulihan Flamant perlu waktu 12 hari di rumah sakit. Namun ia berhasil selamat.
Setelah kembali bekerja, Flamant menawarkan kerja sambilan pada Aucant. Kemudian ia menyadari bahwa Aucant adalah pekerja yang berdedikasi, bekerja keras dan ingin sukses.
“Saya menuntut hasil baik. Pekerjaan harus dilakukan seperti yang saya katakan dan tidak dapat diubah,” ujarnya.
Aucant berhasil mengikuti tiap pesanan. Ia juga menerima masukan Flamant, fakta yang membuat pria tua itu terkesan.
Setelah memegang bakery keluarga dari usia 14 tahun, Flamant mulai berpikir menjual bisnisnya dan berhenti bekerja. Sebab tiga anak perempuannya tak tertarik mewarisi toko.
Ketika ia menyadari Aucant punya potensi, ia memutuskan membayar kebaikan Aucant yang telah menyelamatkan nyawanya.
“Apa yang lebih penting, uang atau hidup? Saya tidak peduli tentang uang. Saya tidak kaya tapi saya tidak peduli. Saya ingin bebas, saya mau bersantai sekarang. Dan juga, jika ini membuatnya senang… ia layak mendapat sebuah kesempatan. Terserah padanya untuk membuat bakery sukses,” ungkap Flamant.
Sebagai simbolis, Flamant menjual toko di kota Dole seharga 1 euro atau sekitar Rp 14.900. Aucant pun kini tengah belajar bisnis dan akan mengambil alih bakery di bulan September.
“Saya harus 100% dalam pekerjaan ini. Michel telah memberi saya hadiah nyata dan sekarang saya ingin menjadi orang yang layak mendapatkannya,” ujar pria bertato yang sudah memangkas rambut gimbalnya.
“Saya menuntut hasil baik. Pekerjaan harus dilakukan seperti yang saya katakan dan tidak dapat diubah,” ujarnya.
Aucant berhasil mengikuti tiap pesanan. Ia juga menerima masukan Flamant, fakta yang membuat pria tua itu terkesan.
Setelah memegang bakery keluarga dari usia 14 tahun, Flamant mulai berpikir menjual bisnisnya dan berhenti bekerja. Sebab tiga anak perempuannya tak tertarik mewarisi toko.
Ketika ia menyadari Aucant punya potensi, ia memutuskan membayar kebaikan Aucant yang telah menyelamatkan nyawanya.
“Apa yang lebih penting, uang atau hidup? Saya tidak peduli tentang uang. Saya tidak kaya tapi saya tidak peduli. Saya ingin bebas, saya mau bersantai sekarang. Dan juga, jika ini membuatnya senang… ia layak mendapat sebuah kesempatan. Terserah padanya untuk membuat bakery sukses,” ungkap Flamant.
Sebagai simbolis, Flamant menjual toko di kota Dole seharga 1 euro atau sekitar Rp 14.900. Aucant pun kini tengah belajar bisnis dan akan mengambil alih bakery di bulan September.
“Saya harus 100% dalam pekerjaan ini. Michel telah memberi saya hadiah nyata dan sekarang saya ingin menjadi orang yang layak mendapatkannya,” ujar pria bertato yang sudah memangkas rambut gimbalnya.
No comments:
Post a Comment