Belajar
dari Bartimeus
Saudara yang kekasih di dalam Tuhan
Yesus, pernahkan kita mendengar satu pepatah yang mengatakan : Tuntutlah
ilmu sampai ke negeri Cina, apakah negeri Cina itu gudangnya ilmu melebihi
negeri lainnya, sehingga harus mencari sampai kesana, suatu negeri yang cukup
jauh, apakah di negeri sendiri kurang banyak ilmu pengetahuan tapi yang
jelas maksudnya kita harus belajar terus menerus
Selama kita hidup
banyak hal yang dapat kita pelajari, kita dapat belajar dari orang-orang pinter
(bukan dukun, paranormal tetapi orang yang banyak ilmu pengetahuannya alias
orang intelektual, kita juga dapat belajar dari pengalaman hidup yang sudah
kita jalani, belajar dari kejadian-kejadian masa lalu (bukan menginggat masa
lalu) belajar dari buku, belajar dari alam sekitar,pokoknya banyak
hal yang kita dapat kita ambil pelajaran termasuk belajar dari tokoh-tokoh
Alkitab ataupun pribadi-pribadi yang ada dalam Alkitab, karena Alkitab adalah
Firman Tuhan, ada sebuah lagu yang syairnya mengatakan Firman-Mu
adalah pelita bagi kaki-ku, terang bagi jalan-ku.
Kali ini kita belajar
hal yang baik dari seorang pengemis buta, seorang yang mungkin tidak dipandang,
yang mempunyai dua predikat yang tidak menyenangkan sudah pegemis, buta lagi.
Nama pengemis itu “Bartimeus anak Timeus” Dari peristiwa kesembuhan butanya ada
beberapa hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran yang berharga dalam
kehidupan bahkan dalam pengiringan kita kepada Tuhan.
Cerita itu terdapat
dalam Injil Markus 10 : 46-52) yang tertulis sbb :
Lalu tibalah Yesus dan
murid-muridnya di Yerikho dan bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang
banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama
bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
Ketika didengarnya,
bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, anak Daud,
kasihanlah aku!”
Banyak orang
menegornya supaya ia diam, Namun semankin keras ia berseru: “ Anak Daud,
kasihilah aku!”
Lalu Yesus berhenti
dan berkata : “panggilah dia” mereka memanggil orang buta itu dan berkata
kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau”
Lalu ia menanggalkan
jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Tanya Yesus kepadanya
: “ apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu? Jawab orang buta itu:
“Rabuni, supaya aku dapat melihat!”
Lalu kata Yesus
kepadanya “pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga
melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Saudara yang kekasih
didalam Tuhan Yesus, dari peringkop yang kita baca ada beberapa hal yang dapat
kita ambil pelajaran :
1. Kesetiaan (ay
46)
Dikatakan “lalu tibalah Yesus dan murid-muridnya di Yerikho”, cerita
yang sama juga terdapat dalam Injil sinoptis lainnya yaitu di dalam Injil
matius 20:29-34 dan Injil Lukas 18:35-43).
Kita lihat Injil Lukas 18:35, disitiu dikatakan “waktu Yesus
hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan
mengemis” disini seolah-olah ada perbedaan : Markus katakan ketika Yesus
mau keluar, tapi Lukas katakan ketika Yesus hampir masuk (artinya belum masuk),
yang mana yang benar ? semuanya benar itu, ini hanyalah versi dan
kecermatan dari penulis Injil saja. artinya Bartimeus sudah ada pada saat Yesus
dan murid-muridnya belum masuk, kemudian Yesus masuk dan sampai pada Yesus dan
murid-muridnya keluar, Bartimeus masih ada di tempat itu menunggu serta
berteriak. suatu kesetiaan menunggu.
Untuk itu dapat kita ambil suatu pelajaran tentang kesetiaan
Kesetian sangat diperlukan dalam hidup kita, didalam keluarga,
kita harus setia kepada keluarga kita, didalam gereja, kita harus setia pada
gembala kita atau pada orang diatas kita, didunia sekuler, kita harus setia
pada pimpinan kita, pada semua orang diatas kita, pada teman/mitra
bisnis, dengan kata lain, kesetian itu sangatlah diperlukan didalam kehidupan
kita sehari-hari. Termasuk juga setia kepada Tuhan, tidak beralih kepada yang
allah-allah yang lain, karena Allah adalah Allah yang cemburu.
Firman Tuhan katakan :Kasih yang
terlebih besar dari iman dan pengharapan akan dipertemukan dengan kesetiaan
Kasih dan kesetiaan
akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman (Mazmur 85:11)
2. Pengenalan
yang melebihi orang lain. (ay 47)
Dikatakan “ketika didengarnya bahwa itu adalah Yesus orang
Nazaret, mulailah ia berseru “Yesus anak Daud” orang banyak hanya
mengenal Yesus sebagai orang Nazaret karena memang Ia berasal dari
Nazaret, tetapi bagi Bartimeus, Yesus adalah anak Daud, artinya Bartimeus lebih
mengenal Yesus melebihi orang banyak, selain ia tahu Yesus memang berasal
Nazaret, ia tahu juga Yesus adalah anak Daud, Bartimeus lebih mengenal Yesus
secara khusus, sampai ke keluarga-Nya, dimana orang lain cuma mengetahui Yesus
secara umum saja
Suatu saat Tuhan Yesus pernah bertanya kepada Petrus dua kali :
pertanyaan yang pertama, menurut pendapat orang banyak, siapakah aku ini ?
jawab Petrus, ada yang mengatakan Yohanes pembaptis, ada yang mengatakan Elia,
ada yang mengatakan salah satu dari seorang nabi, pertanyaan kedua :
Tetapi menurut engkau siapakah Aku ini ? Petrus berkata : Engkau adalah
“Mesias, Anak Allah yang hidup” . artinya Petrus lebih mengenal Yesus melebihi
orang lain. Begitu juga dalam kehidupan rohani kita, kita harus
mengenal Tuhan lebih hari lebih lagi menuju kesempurnaan.
3. Ketekunan
dan kerja keras (ay 48)
Walaupun ditegor oleh orang banyak,
tetapi bartimeus tetap menghiraukan halangan itu, bahkan dikatakan berteriak
keras lagi, ia tidak menghiraukan posisi dan keadaannya yang hanya sebagai
pengemis, yang ia tahu ia harus kerja keras, selalu berusaha dan berharap akan
kesembuhan.
Didalam kehidupan kita ketekunan dan
kerja keras itu sangat diperlukan untuk kita bisa berhasil dan sukses. didalam
perjalanan rohani pun kita harus tekun berdoa, menyembah, membaca alkitab,
bersekutu, dll
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindaj hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis didalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung (Yosua 1:8) kata siang dan malam berarti ketekunan.
4. Pernyataan
bahwa Tuhan itu luar biasa (ay 49)
Ada kalanya kita memanggil seseorang
untuk kita mintai pertolongan, kita di abaikan saja, ia hanya memandang
kita saja, tapi coba bayangkan, Tuhan yang empunya bumi dan Surga mau
berhenti, dan bukan hanya berhenti tapi memanggil. mungkin sebagian kita
menganggap Barimues ini memang luar biasa, tetapi sebenarnya Tuhan
Yesuslah yang lebih luar biasa. hal ini menunjukan juga betapa baik dan
pedulinya Tuhan Yesus, kepada orang yang berharap kepada-Nya, tidak melihat
status dan keadaan Bartimeus yang hanya seorang pengemis buta. kita, sebagai
anak-Nya, orang yang percaya dan berharap, yakinlah bahwa Tuhan Yesus itu luar
biasa dalam semua hal.
5. Melupakan
masa lalu (ay 50)
Dikatakan lalu ia meninggalkan jubahnya,
segera berlari (bukan lagi berjalan, walau keadaannya buta) mendaptkan
Yesus. Disini kita bisa ambil pelajaran untuk melupakan masa lalu kita,
jangan kita tengelam kemasa lalu, tetapi tataplah masa depan. Rasul
Paulus katakan : “aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan hidup
apa yang ada didepanku”
Biarlah masa lalu kita menjadi pelajaran
yang berharga menuju masa depan yang gilang gemilang.
6. Meminta
hal yang lebih kekal. (ay 51)
Tanya Yesus kepadanya : apa yang kau
kehendaki supaya Aku perbuat bagimu”, mungkin kebanyakan orang kalau ditawari begitu,
biasanya minta berkat jasmani, minta kekayaan, minta fasilitas, minta
kemewahan, tetapi Bartimeus tidak minta uang, tetapi minta suatu yang lebih
kekal lagi, minta hanya satu hal saja, supaya dapat melihat, karena dengan
melihat kehidupan yang lebih baik lagi dapat ia capai, ia tidak minta uang yang
hanya dapat dipakai beberapa hari saja, habis tetapi ia minta mata yang
melihat, yang jauh lebih kekal. Didalam kehidupan rohani kita,
mintalah suatu hal yang kekal, karena tujan akhir hidup kita adalah hidup yang
kekal.
7. Tahu
mengucap syukur (ay 52)
Hal terakhir yang dapat kita ambil
pelajaran dari Bartimues adalah setelah memperoleh apa yang diharapkannya,
adalah mengikut Yesus.
Yesus katakana “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau” tetapi
yang dilakukan Bartimeus bukannya pergi tetapi malahan mengikut Yesus dalam
perjalanan-Nya. Mungkin ada yang berpikir bahwa Bartimeus tidak menurut
perintah Yesus, disuruh pergi malahan mengikut. Disini kita lihat suatu
hal tentang ucapan syukur atas pertolongan Tuhan.
Berapa banyak orang
yang telah ditolong Tuhan, keluar dari masalah, bebas dari persoalan, tidak
bisa berterima kasih.
Akhir nya sebagai
penutup ada suatu cerita :
Ada seorang yang
dibawa malaikat ke Surga, disana ia melihat banyak hal yang tidak ada di bumi
ini, melihat hal-hal yang luar biasa, merasakan kemulian dan hadirat Tuhan,
suatu saat orang ini diperlihatkan suatu ruangan yang dihuni oleh para malaikat
yang pada sibuk kerja, lalu orang ini bertanya kepada maliakat, ruangan apa ini
dan apa kerja para malaikat yang super sibuk itu, malaikat menjawab : ini
adalah ruangan penampungan dan jawaban doa, bermacam-macam doa yang dipanjatkan
umat Tuhan di bumi, ditampung, diproses, dikabulkan dan sebagainya, lalu
mailakat membawa lagi orang ini ke ruangan yang lebih kecil, disini hanya ada
beberapa mailakat saja dan tidak terlalu sibuk, biasa-biasa saja bahkan ada
yang rada-radanya ngatuk karena tidak ada kerjaan. Lalu orang ini bertaya
lagi kepada malaikat yang membawanya : ruangan apa lagi ini ? berbeda jauh
dengan ruangan sebelumnya, malaikat menjawab : ini ruangan penampungan ucapan
terima kasih dari bumi.
Saudara, ada banyak
orang yang kurang bahkan lupa mengucap syukur, biarlah kita sebagai orang
percaya selalu mengucap syukur dalam segala hal. Kiranya Tuhan Yesus memberkati
kita semua, amin…
No comments:
Post a Comment