Wednesday, April 29, 2020

TUJUAN YANG PALING UTAMA DALAM HIDUP INI

Dalam rutinitas hidup sehari-hari seringkali kita mengikuti budaya untuk memeluk agamanya masing-masing tanpa memperhatikan kesucian & kesalehan kita hidup.

Dengan menyangka,
bahwa selama kita beribadah & menjalankan kewajiban agama
maka kita terbebas dari hukuman ALLAH pada saat hari kiamat itu tiba.


Itulah sebabnya selama kita hidup tidak pernah memikirkan
 'TUJUAN YANG PALING UTAMA DALAM HIDUP INI' 
yaitu 'BAGAIMANA CARANYA AGAR KITA BISA belajar HIDUP SALEH' yang menjadi syarat satu-satunya agar kita bisa kembali ke Surga,
 tempat dimana ALLAH bertahta.
Ya, tempat kediaman Yang Maha Suci & Maha Tinggi.

Janganlah kita terus berfantasi seolah-olah begitu mudahnya kita bisa masuk ke Surga dengan cuma menjalankan kewajiban agama.
 Bila kita cuma melakukan kewajiban agama saja TANPA mencintai/mengasihi ALLAH
maka kewajiban agama itu kita lakukan hanya semata-mata supaya DILIHAT ORANG bahwa kita ini telah beribadah dengan sempurna.
Padahal sesungguhnya...
kita diam-diam telah BERBUAT DOSA yang dibalut dengan jubah agama.

Contohnya:

Saat kita berfantasi ingin memiliki barang-barang mewah menurut ukuran kita masing-masing,
maka sesungguhnya jiwa kita telah diperintah oleh perasaannya Iblis yang bernama perasaan sombong.

 Perasaan sombong tersebut memicu KEINGINAN kita untuk PAMER
agar bisa dilihat orang bahwa kita ini lebih kaya daripada mereka yang lain.

Agar bisa mencapai tujuan tersebut maka jiwa kita akan diperintah untuk membuat rencana A -  rencana B.
 Seluruh jiwa kita dipusatkan/difokuskan untuk mencari upaya agar bisa membeli barang tersebut. 
Caranya (PERBUATANNYA)
bisa bermacam-macam.
Mulai dari bekerja keras yang sangat ambisius hingga jualan narkoba atau korupsi agar bisa secepatnya meraih cita-citanya.

Inilah KEMUNAFIKAN kita.


TUHAN tidak bisa kita tipu dengan perbuatan kita.
Karena motif kita berbuat sesuatu itu selalu ketahuan ALLAH.
Bagi DIA tidak ada sesuatu yang tersembunyi.
ALLAH memperhatikan & melihat gerak gerik hati kita.
jika manusia bisa kita tipu dengan dusta-hidup tingkat tinggi.

Perhatikan nasihat Firman ALLAH ini:

Roma 2:4-6 (BIMK) 
4 Atau kalian pandang enteng kemurahan ALLAH dan kelapangan hati serta kesabaran-NYA yang begitu besar?
Pasti kalian tahu bahwa ALLAH menunjukkan kebaikan hati-NYA karena IA mau supaya kalian bertobat dari dosa-dosamu

5 Tetapi kalian keras kepala dan tidak mau berubah.
 Oleh sebab itu kalian sendirilah yang membuat hukumanmu menjadi bertambah berat pada Hari Kiamat, 
bila ALLAH menyatakan murka-NYA dan menjatuhkan hukuman yang adil.

6 Sebab 'ALLAH akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya'.

Waktu kita ini amatlah terbatas.
Karena hidup kita di Bumi begitu singkat. Tak terasa sudah 50 tahun kita lewati. Tinggal satu jangka lagi kita sudah meninggalkan planet Bumi yang fana ini. Padahal selama ini kita mengulur-ulur waktu untuk bertobat.
Lebih cenderung memilih kenikmatan hidup & keangkuhan hidup,
tanpa kesadaran bila besok itu pasti mati.

Padahal untuk bertobat & merevolusi jiwa/hati kita itu butuh waktu yang tidak sedikit.
 Karena pasti jatuh bangun juga.
Dan bila tidak nuntuti alias keburu kita meninggal tanpa hidup suci/saleh itu bagaimana nasib kita selanjutnya yang trilyunan tahun tanpa batas?
NERAKA adalah rumah bagi kita yang tidak mau bertobat, termasuk yang munafik itu.
Cukup sudah kita menikmati godaan duniawi itu,
sekarang waktunya menghapus kehidupan HEDONIS dalam alam bawah sadar kita.

Sadarilah....
Buat apa kita pamer-pamer: kekayaan, barang-barang berharga & kedudukan kita?
 Sehingga untuk itu kita saling sikut, saling menjatuhkan & saling membunuh. Aneh sekali mindset seperti ini. Terlalu sempit pola berpikir kita.
Memberikan diri kita untuk dihukum selama-lamanya pada hari Kiamat, demi mengejar keinginan hidup yang sesaat, yang penuh dengan kehausan nafsu duniawi.

Marilah kita sekarang tegak berdiri dengan perasaan saling mencintai/mengasihi,
sehingga sudi saling menasihati dengan kata-kata yang sedap didengar yang penuh gelora semangat untuk mengingatkan agar jangan berbuat munafik lagi.

Sebab kalau kata-kata kita tidak tepat pemilihan kata-katanya,
maka akan membuat orang lain TERSINGGUNG.
Bagaimana akan menjadi terang & Berkat
Justru akan menambah dosa baru yang diakibatkan dari pertengkaran yang disulut dari perasaan tersinggung itu.

MARILAH MEREVOLUSI JIWA KITA AGAR MENTAL KITA IKUT BERUBAH

From ATHS WA

No comments:

Post a Comment