Wednesday, April 2, 2014

bartimeus

Belajar dari Bartimeus


            Saudara yang kekasih di dalam Tuhan Yesus, pernahkan kita mendengar satu  pepatah yang mengatakan : Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, apakah negeri Cina itu gudangnya ilmu melebihi negeri lainnya, sehingga harus mencari sampai kesana, suatu negeri yang cukup jauh, apakah di negeri sendiri kurang banyak ilmu pengetahuan tapi yang jelas  maksudnya kita harus belajar terus menerus
Selama kita hidup banyak hal yang dapat kita pelajari, kita dapat belajar dari orang-orang pinter (bukan dukun, paranormal tetapi orang yang banyak ilmu pengetahuannya alias orang intelektual, kita juga dapat belajar dari pengalaman hidup yang sudah kita jalani, belajar dari kejadian-kejadian masa lalu (bukan menginggat masa lalu)  belajar dari  buku, belajar dari alam sekitar,pokoknya banyak hal yang kita dapat kita ambil pelajaran termasuk belajar dari tokoh-tokoh Alkitab ataupun pribadi-pribadi yang ada dalam Alkitab, karena Alkitab adalah Firman Tuhan,  ada sebuah lagu  yang syairnya mengatakan Firman-Mu adalah pelita bagi kaki-ku, terang bagi jalan-ku.
Kali ini kita belajar hal yang baik dari seorang pengemis buta, seorang yang mungkin tidak dipandang, yang mempunyai dua predikat yang tidak menyenangkan sudah pegemis, buta lagi. Nama pengemis itu “Bartimeus anak Timeus” Dari peristiwa kesembuhan butanya ada beberapa hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran yang berharga dalam kehidupan bahkan dalam pengiringan kita kepada Tuhan.
Cerita itu terdapat dalam Injil Markus 10 : 46-52) yang tertulis sbb :
Lalu tibalah Yesus dan murid-muridnya di Yerikho dan bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, anak Daud, kasihanlah aku!”
Banyak orang menegornya supaya ia diam, Namun semankin keras ia berseru: “ Anak Daud, kasihilah aku!”
Lalu Yesus berhenti dan berkata : “panggilah dia” mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau”
Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Tanya Yesus kepadanya : “ apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu? Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!”
Lalu kata Yesus kepadanya “pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Saudara yang kekasih didalam Tuhan Yesus, dari peringkop yang kita baca ada beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran :
1.     Kesetiaan (ay 46)
Dikatakan “lalu tibalah Yesus dan murid-muridnya di Yerikho”, cerita yang sama  juga terdapat dalam Injil sinoptis lainnya yaitu di dalam Injil matius 20:29-34 dan Injil Lukas 18:35-43). 
Kita lihat Injil Lukas 18:35, disitiu dikatakan “waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis”  disini seolah-olah ada perbedaan : Markus katakan ketika Yesus mau keluar, tapi Lukas katakan ketika Yesus hampir masuk (artinya belum masuk), yang mana yang benar ?  semuanya benar  itu, ini hanyalah versi dan kecermatan dari penulis Injil saja. artinya Bartimeus sudah ada pada saat Yesus dan murid-muridnya belum masuk, kemudian Yesus masuk dan sampai pada Yesus dan murid-muridnya keluar, Bartimeus masih ada di tempat itu menunggu serta berteriak. suatu kesetiaan menunggu.

Untuk itu dapat kita ambil suatu pelajaran tentang kesetiaan

Kesetian sangat diperlukan dalam hidup kita, didalam keluarga, kita harus setia kepada keluarga kita, didalam gereja, kita harus setia pada gembala kita atau pada orang diatas kita, didunia sekuler, kita harus setia pada pimpinan kita, pada semua orang diatas  kita, pada teman/mitra bisnis, dengan kata lain, kesetian itu sangatlah diperlukan didalam kehidupan kita sehari-hari. Termasuk juga setia kepada Tuhan, tidak beralih kepada yang allah-allah yang lain, karena Allah adalah Allah yang cemburu.
Firman Tuhan katakan :Kasih yang terlebih besar dari iman dan pengharapan akan dipertemukan dengan kesetiaan
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman (Mazmur 85:11)


2.     Pengenalan yang melebihi orang lain. (ay 47)

Dikatakan “ketika didengarnya bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru “Yesus anak Daud”    orang banyak hanya mengenal Yesus  sebagai orang Nazaret karena memang Ia berasal dari Nazaret, tetapi bagi Bartimeus, Yesus adalah anak Daud, artinya Bartimeus lebih mengenal Yesus melebihi orang banyak, selain ia tahu Yesus memang berasal Nazaret, ia tahu juga Yesus adalah anak Daud, Bartimeus lebih mengenal Yesus secara khusus, sampai ke keluarga-Nya, dimana orang lain cuma mengetahui Yesus secara umum saja

Suatu saat Tuhan Yesus pernah bertanya kepada Petrus dua kali : pertanyaan yang pertama, menurut pendapat orang banyak, siapakah aku ini ? jawab Petrus, ada yang mengatakan Yohanes pembaptis, ada yang mengatakan Elia, ada yang mengatakan salah satu dari seorang nabi,  pertanyaan kedua : Tetapi menurut engkau siapakah Aku ini ? Petrus berkata : Engkau adalah “Mesias, Anak Allah yang hidup” . artinya Petrus lebih mengenal Yesus melebihi orang lain.   Begitu juga dalam kehidupan rohani kita, kita harus mengenal Tuhan lebih hari lebih  lagi menuju kesempurnaan.

3.     Ketekunan dan kerja keras (ay 48)
Walaupun ditegor oleh orang banyak, tetapi bartimeus tetap menghiraukan halangan itu, bahkan dikatakan  berteriak keras lagi, ia tidak menghiraukan posisi dan keadaannya yang hanya sebagai pengemis, yang ia tahu ia harus kerja keras, selalu berusaha dan berharap akan kesembuhan.
Didalam kehidupan kita ketekunan dan kerja keras itu sangat diperlukan untuk kita bisa berhasil dan sukses. didalam perjalanan rohani pun kita harus tekun berdoa, menyembah, membaca alkitab, bersekutu, dll

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindaj hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis didalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung (Yosua 1:8) kata siang dan malam berarti ketekunan.


4.     Pernyataan  bahwa Tuhan  itu luar biasa (ay 49)
Ada kalanya kita memanggil seseorang untuk kita mintai pertolongan, kita di  abaikan saja, ia hanya memandang kita saja, tapi coba bayangkan, Tuhan yang empunya bumi dan Surga  mau berhenti, dan bukan hanya berhenti tapi memanggil.  mungkin sebagian kita menganggap Barimues  ini memang luar biasa, tetapi sebenarnya Tuhan Yesuslah yang  lebih luar biasa. hal ini menunjukan juga betapa baik dan pedulinya Tuhan Yesus, kepada orang yang berharap kepada-Nya, tidak melihat status dan keadaan Bartimeus yang hanya seorang pengemis buta. kita, sebagai anak-Nya, orang yang percaya dan berharap, yakinlah bahwa Tuhan Yesus itu luar biasa dalam semua hal.




5.     Melupakan masa lalu (ay 50)
Dikatakan lalu ia meninggalkan jubahnya, segera berlari (bukan lagi berjalan, walau keadaannya buta) mendaptkan Yesus.  Disini kita bisa ambil pelajaran untuk melupakan masa lalu kita, jangan kita tengelam kemasa lalu, tetapi tataplah masa depan.  Rasul Paulus katakan : “aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan hidup apa yang ada didepanku”
Biarlah masa lalu kita menjadi pelajaran yang berharga menuju masa depan yang gilang gemilang.

6.     Meminta hal yang lebih kekal. (ay 51)
Tanya Yesus kepadanya : apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu”, mungkin kebanyakan orang kalau ditawari begitu, biasanya minta berkat jasmani, minta kekayaan, minta fasilitas, minta kemewahan, tetapi Bartimeus tidak minta uang, tetapi minta suatu yang lebih kekal lagi, minta hanya satu hal saja, supaya dapat melihat, karena dengan melihat kehidupan yang lebih baik lagi dapat ia capai, ia tidak minta uang yang hanya dapat dipakai beberapa hari saja, habis tetapi ia minta mata yang melihat, yang jauh lebih kekal.   Didalam kehidupan rohani kita, mintalah suatu hal yang kekal, karena tujan akhir hidup kita adalah hidup yang kekal.

7.     Tahu mengucap syukur (ay 52)
Hal terakhir yang dapat kita ambil pelajaran dari Bartimues adalah setelah memperoleh apa yang diharapkannya, adalah mengikut Yesus.
Yesus katakana “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau” tetapi yang dilakukan Bartimeus bukannya pergi tetapi malahan mengikut Yesus dalam perjalanan-Nya.  Mungkin ada yang berpikir bahwa Bartimeus tidak menurut perintah Yesus, disuruh pergi malahan mengikut.  Disini kita lihat suatu hal tentang ucapan syukur  atas pertolongan Tuhan.
Berapa banyak orang yang telah ditolong Tuhan, keluar dari masalah, bebas dari persoalan, tidak bisa berterima kasih. 
Akhir nya sebagai penutup ada suatu cerita :
Ada seorang yang dibawa malaikat ke Surga, disana ia melihat banyak hal yang tidak ada di bumi ini, melihat hal-hal yang luar biasa, merasakan kemulian dan hadirat Tuhan, suatu saat orang ini diperlihatkan suatu ruangan yang dihuni oleh para malaikat yang pada sibuk kerja, lalu orang ini bertanya kepada maliakat, ruangan apa ini dan apa kerja para malaikat yang super sibuk itu, malaikat menjawab : ini adalah ruangan penampungan dan jawaban doa, bermacam-macam doa yang dipanjatkan umat Tuhan di bumi, ditampung, diproses, dikabulkan dan sebagainya,  lalu mailakat membawa lagi orang ini ke ruangan yang lebih kecil, disini hanya ada beberapa mailakat saja dan tidak terlalu sibuk, biasa-biasa saja bahkan ada yang rada-radanya ngatuk karena tidak ada kerjaan.  Lalu orang ini bertaya lagi kepada malaikat yang membawanya : ruangan apa lagi ini ? berbeda jauh dengan ruangan sebelumnya, malaikat menjawab : ini ruangan penampungan ucapan terima kasih dari bumi.
Saudara, ada banyak orang yang kurang bahkan lupa mengucap syukur, biarlah kita sebagai orang percaya selalu mengucap syukur dalam segala hal. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin…



No comments:

Post a Comment