Friday, January 24, 2014

Marah


Pada  kwartal ini kita belajar mengenai “Alkitab dan Emosi Manusia”, namun penulis pelajaran Sekolah Sabat tidak membalas mengenai “marah”.  Marah adalah suatu perasaan ketidaksenangan yang membara terhadap seseorang atau sesuatu, permusuhan yang diakibatkan oleh suatu ancaman yang sungguh atau yang dipikirkan, frustrasi atau ketidakadilan terhadap diri atau orang lain.
Marah adalah satu emosi yang agak sulit namun penting. Marah sangat melekat dengan kehidupan manusia. Siapapun dia pasti ada emosi yang satu ini. Yesus juga, dalam beberapa peristiwa, melampiaskan emosi ini.  “… dengan marah Ia (Yesus) memandang sekelingnya …” (Markus 3 : 5). Para ahli ilmu jiwa mengatakan bahwa marah tidak akan hilang sampai ia telah melampiaskan amarahnya pada sasaran apa saja. Beberapa ahli ilmu jiwa ini menganjurkan pasien mereka untuk “lampiaskan kemarahanmu”, tetapi dalam buku Amsal 29 : 11 “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak meredakannya”.
Mengenal  amaran : Ada beberapa tanda amaran yang memberi kesadaran  kepada kita bahwa kita sudah sangat dekat dengan kehilangan kesabaran; Darah naik ke kepala, jantung berdetak keras, keringat, tangan dikepal, napas cepat. Apabila sdr. melihat tanda-tanda ini segeralah mengambil langkah untuk mengurangi “tekanan amarah”, berdoalah dalam hati. Amarah dapat dengan mudah dikendalikan pada saat sdr. masih dalam mau marah atau  belum dilampiaskan.
Ada dua kategori marah dalam Alkitab
1. Marah yang dibenarkan (justified anger) dan 
2. Marah yang berdosa (sinful anger). “ Apabila kamu  menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa ….” ( Epesus 4 : 26)

Tahapan marah. Ada beberapa tahapan marah sebagaimana yang diungkapkan oleh rasul Paulus dalam Epesus 4:31, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan firnah hendaklah dibuang dari antara kam, demikian pula segala kejahatan.” Dalam terjemahan bahasa Inggris dikatakan “Get rid of all bitterness, rage and anger” brawling and slander, alonh with every form of malice” Ephesian 4:31 (New International Version). Marilah kita lihat satu demi satu tahapan ini.

Kepahitan. “mikipia” (grika)- “Bitter frame of mind”. Merasa  tersinggung (sebal) dalam hati. Apabila melakukan kesahan terhadap sdr. Maka sdr. Akan merasa sakit dalam hati namun
Kegeraman. Thymos (grika), Wrath (Inggris) . “Outburst of anger”, rasa sebal dinyatakan. “boiling up” , perasaan mendidih. Anda sudah tidak tahan lalu Anda menyampaikan kesebalan Anda terhadapnya. “Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.” Pengkhotbah 7:9.
Kemarahan. “orge” (Grika), “anger” (Inggris). “Settled feeling of anger” menyatakan kekesalan Anda dengan nada keras. Kelihatannya teman Anda tidak mau tahu lalu Anda lebih terbuka, “Jangan berbuat begitu lagi!” Anda membentak. “Siapa yang lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana bersabar.” Amsal 14:17.
Pertikaian. “krange” (Grika), “clamor” (Inggris). “Outward manifestation of anger in vociferation”, Teman Anda kelihatan membela diri dan adu mulut terjadi dengan nada tinggi. erbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.” Amsal 20:3. “Si pemarah  membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar, memadamkan perbantahan.” Amsal 15:18
Fitnah. “blasphemia” (Grika), “slander” (Inggris). Perikaian sudah dengan kata-kata fitnahan. .Sdr. Bodoh!, “anjing!” dan sebagainya. Sering dalam keadaan marah Anda mengeluarkan pernyataan yang tidak benar atau fitnah. “Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.” Amsal 20:3
Kejahatan.  “kakia” (Grika),  “malice” (Inggeris). Apabila Anda sudah pada tahap ini maka yang tadinya “adu mulut” kini sudah “adu tinju” dan akhirnya penjara. 
“Berhentilah marah dan tinggalkan panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa pada kejahatan.” Mazmur 37:8 .  Jadi, kepahitan akan menjadi satu kekesalan yang dilampiaskan atau  kegeraman dan kegeraman akan menjadi kemarahan yang meledak dan kemarahan semacam inii akan menuntun pada tabiat yang tak terpuji  yaitu fitnah. Setan semakin menguasainya sehingga  terjadilah kejahatan,  adu tinju bahkan sering diakhiri dengan   penjara. Semuanya haruslah  ditinggalkan karena hal ini adalah pekerjaan “daging” (Galatia 5:19-21).

Ada empat kategori marah:
1.     Amarah  (Harsh anger). Naik darah. Perlu dikendalikan. “Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana bersabar.” (Amsal 14:17). “Si pemarah  membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.” (Amsal 15:18). Bagaimana mengendalikannya:
a.   Pengakuan. Katkanlah dalam hati, “Ah, saya sudah jadi marah!”
b.  Analisa. Gunakan pikiran Anda. Amsal 14:29 “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” Apabila Anda marah pada saat yang sama biarlah Anda sabar. Tanyakan dalam diri Anda ,”Kenapa saya jadi  marah?” Amsal 29:11 “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya tetapi orang yang bijak meredakannya.”
2.    Marah berkelanjutan. (Stubborn anger). Perlu dikalahkan. Marah yang terus menerus. Epesus 4:26 “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa; janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu.” Bagaimana mengalahkannya?:
a.Pengakuan. Katakan kepada teman Anda yang Anda sebal bahwa Anda tidak senag dengan apa yang dikatakannya atau yang diperbuatnya kepada Anda. Mungkin saja ada yang mau “mengadu domba”
b. Bertobatlah. Jangan marah lagi. Jauhkan marah itu dari Anda.
c. Enyahkan iblis itu. “ Dan janganlah beri kesempatan kepada iblis.” Epesus 4:27
d. Minta tuntunan  Rohulkudus. “Janganlah kamu mendukakan Rohulkudus, yang telah memeteraikan  kamu menjelang hari penyelamatan.” Epesus 4:30

3.     Marah yang mendatangkan dosa (Sinful anger). Perlu ditentang. Marah yang membuat Anda jatuh dalam dosa. Ulangi Epesus 4:26, 27 di atas. Marah yang membuat Anda menjadi benci kepada orang tersebut. Anda tidak mau memaafkannya. Setiap kali Anda melihatnya kebencian  muncul. Bahkan mobilnya sekalipun apabila Anda melihatnya, jantung Anda berdetak keras. Suatu roh tidak mengampuni tinggal di dalam Anda. Kalau Anda tidak mau memaafkannya, Yesus juga tidak mau memaafkan Anda.
4.    Marah yang dibenarkan. (Justified anger). Perlu disalurkan.  Apakah   “marah yang dibenarkan” itu. Rasul Paulus katakana, “Kalau kamu menjadi marah …” Epesus 4:26. Kita bisa saja menjadi marah.  Seorang pengkhotbah yang terkenal di Amerika Serikat, Dr. Adran Roger, mengatakan bahwa “marah yang dibenarkan yaitu apabila Anda marah  “at the right time, right way and right word,” pada waktu yang tepat,  cara yang tepat dan kata-kata yang tepat.

Bagaimana mengontrol amarah.
1.   Berdoa.
    “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu  tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” Yakub 4:1,2. Dengan berdoa, amarahmu menenurun.  Kata-kata yang tepat. “Jawaban yang lemah lembut meredakan    kegeraman, tetap perkataan yang pedas membangkitkan marah.” Amsal 15:1. “Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, kamu beroleh kasih karunia.” Epesus 4:29. “Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.” Amsal 25:15.

2.     Pikirkanlah hal-hal yang baik dari saudaramu itu.
       Dalam diri seseorang ada hal-hal yang baik yang pernah dilakukannya. “ … semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Pilipi 4:8.

3.    Pengampunan. “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.” Amsal 19:11

4.  Berdiam diri.. “Orang yang sabar besar pengertian tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” Amsal 14:29. “Janganlah engkau berkata , ‘ Aku akan membalas kejahatan,’ nantikanlah Tuhan Tuhan, Ia akan menyelamatkan engkau.” Amsal 20:22.

 “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini; setiap orang hendaklah kamu cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah. Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran.”  Yakobus  1:19,20.. Tuhan memberkati kita sekalian.

No comments:

Post a Comment