Friday, December 3, 2021

Menjadi Anak-Anak Allah dan Pewaris Melalui Kristus

Jumat, 03 Des 2021

Menjadi Anak-Anak Allah dan Pewaris Melalui Kristus

"Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah"–Galatia 4: 7.

Orang-orang Galatia menyerahkan diri kepada penyembahan berhala, tetapi ketika rasul-rasul mengajar mereka, maka mereka pun bersuka di dalam pekabaran yang menjanjikan kebebasan dari perbudakan dosa. Rasul Paulus dan teman-temannya bekerja memasyhurkan ajaran tentang dibenarkan oleh iman dalam pengorbanan Kristus yang mendamaikan itu. Mereka membawakan Kristus sebagai Dia, yang melihat mereka yang tidak memiliki harapan dari ras manusia yang telah jatuh, datang untuk menebus pria dan wanita dengan menghidupkan penurutan kepada hukum Allah, dan membayar hukuman karena ketidaktaatan manusia. Maka dalam terang salib, banyak orang yang sebelumnya tidak mengenal Allah yang benar itu, mulai memahami kebesaran kasih Bapa. Demikianlah orang-orang Galatia diajar kebenaran-kebenaran dasar tentang ''Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita." "Karena percaya kepada pemberitaan Injil mereka menerima Roh Allah, dan menjadi anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus."

Cara kehidupan Rasul Paulus sementara berada di antara orang-orang Galatia adalah sedemikian rupa sehingga ia kemudian dapat berl:ata, ''Aku minta kepadamu, saudara- saudara, jadilah sama seperti aku." Bibirnya telah dijamah dengan bara api yang hidup dari mezbah, dan ia pun disanggupkan untuk bangkit di atas segala kelemahan tubuh, dan menawarkan Yesus sebagai pengharapan satu-satunya orang berdosa. Mereka yang mendengar dia mengetahui bahwa dia telah bersama-sama dengan Yesus. Dianugerahi kuasa dari atas, dia pun dapat membandingkan perkara-perkara rohani dengan rohani, dan membongkar benteng-benteng setan. Hati pun hancur oleh pengajarannya mengenai kasih Allah, seperti dinyatakan dalam pengorbanan Anak-Nya yang tunggal, dan banyak orang yang dibawa ingin bertanya, "apakah yang perlu saya lakukan supaya selamat?" Salib membawa kita dekat kepada Allah, mendamaikan kita kepada-Nya. Dengan belas kasihan yang lembut yaitu kasih seorang bapa, Yahwe memandang kesengsaraan yang diderita Anak-Nya agar dapat menyelamatkan ras manusia dari kematian kekal, dan menerima kita di dalam Dia "yang Kukasihi" itu."

No comments:

Post a Comment