Sambil memegang Alkitabnya, Jane memandang kepada ayahnya,
“Ayah, mengapa tidak ada ceritera mengenai anak-anak di dalam Alkitab? Ayahnya
berpikir sejenak, “Saya rasa banyak cerita tentang anak-anak didalam Alkitab.
Coba kita ingat beberapa.”
1.
Cerita mengenai bayi
Musa di sungai Nil
2.
Cerita mengenai Samuel
sebagai seorang anak,
3.
Cerita seorang anak yang membawa roti dan ikan
kepada Yesus.
4.
dan Cerita bayi Yesus di Bethlehem.
Beberapa menit kemudian, Jane pergi meninggalkan ayahnya
dengan perasaan puas. Tetapi, ayah itu berkata kepada dirinya sendiri, betul
juga bahwa pada umumnya cerita didalam Alkitab bukan mengenai anak-anak, dan
bukan pula mengenai kaum wanita.
Dalam Alkitab umumnya digambarkan, dunia dikuasai pria.
Dalam Perjajian Lama, yang paling sering disebut ialah kaum pria bila
dibandingkan dengan kaum wanita. Bahkan ada tiga buku yang tidak mencantumkan
wanita sama sekali yakni Obaja, Habakuk, dan Hagai. Judul buku-buku Alkitab ada
32 menurut nama pria, sedangkan wanita diberi penghargaan hanya dua.
Tetapi Alkitab tidak menilai dari segi persentasi
penyajian, dan bukan pula hendak menonjolkan dunia yang dikuasai kaum pria.
Bila ditinjau dari kedudukan kaum wanita dalam masyarakat pada zaman PL, maka kaum
wanita cukup berperan. Asas-Asas yang diajarkan dalam kisah-kisah kaum wanita
bernilai tinggi bagi kita dewasa ini.
Contoh 1. Kita dapat memetik cerita mengenai kebaikan
wanita Sunem menolong abdi Allah nabi Elisa, (II Raja 4:8-10). Dengan menyediakan kamar tidur, sebuah meja
dan sebuah kursi…, wanita tersebut sudah berjasa besar untuk menyukseskan tugas
yang diberikan Allah kepada Elisa. Ketempat istirahat yang nyaman dan tenang
inilah Elisa sering datang, untuk berterima kasih. Para Nabi dan Raja I, hlm 280. Perbuatannya adalah salah satu bukti kesalehan
hidupnya.
Contoh 2. Rahab
menyelamatkan dua orang yang diutus Yosua untuk mengintai Yerikho. Inilah yang
dilakukan wanita itu (Yosua 2:9, 12 -15).
Contoh 3. Maria Ibu Yesus,
menerima tugas yang diberikan Allah kepadanya? (Lukas 1:26 –38). Peranan yang
disampaikan Gabriel kepada wanita muda itu agak sulit karena mengandung suatu
cacat yang sangat memalukan. Namun, “dengan manis dan iman seorang anak” (Kerinduan
Segala Zaman I, hlm 81) ia menerimanya. Diterimanya apa yang dapat
dilakukannya walaupun dalam keadaan yang sulit.
Allah merindukan jawaban yang
demikian dari masing-masing kita.
Contoh 4. Pertemuan Yesus
diperigi Yakub dengan perempuan Samaria (Yoh 4) membawa hasil yang mengagumkan,
Rintangan yang memecah bela umat Allah,
ras, kelamin, kebangsaan, keadaan sosial, atau ekonomi – semua runtuh dihadapan
Kasih Yang Mahakuasa Yesus Kristus.
Bagaimana Respon Wanita itu menyambut percakapan mereka diperigi Yakub
itu? ayat 28 “ Perempuan itu meninggalkan tempatnya di situ lalu pergi ke kota
dan berkata kepada orang-orang yang disitu”.
Ayat 29” Mari, Lihat! Disana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang aku perbuat, Mungkinkah Dia Kristus?. Ayat 30 respon orang Samaria “Mereka pergi keluar
kota lalu datang kepada Yesus”
I.
Kaum Wanita di dalam Alkitab.
Ada dua wanita yang terdapat di antara pahlawan-pahlawan
iman dalam Ibrani 11 (Rahab dan Sara) dan empat wanita yang disebutkan dalam Injil Matius sebagai
leluhur Yesus (Mat 1:1-17).
Meskipun masyarakat Israel menganggap bahwa peranan utama
kaum wanita adalah untuk meneruskan Angkatan yang berikutnya, itu bukanlah
berarti bahwa itulah satu-satunya tugasnya. Allah mungkin akan memanggilnya
untuk melakukan berbagai hal. Mari kita lihat beberapa jenis tugas yang
dipercayakan Allah kepada kaum wanita:
Ø
Hakim 4:4 – Kedudukan
kembar Deborah, seorang Nabiah dan Hakim
Ø
II Raja-raja 11:1-3
Yang berjasa menyelamatkan Yoas, calon Raja, ialah Yoseba.
Ø
I Taw 7:24 Tugas-tugas
fisik yang dilakukan wanita Seera mendirikan Bet-Horon-Hilir dan
Bet-Horon-Hulu..
Ø
II Raja-raja
22:8-20 Raja Yosia menanyakan Tuhan
tentang tulisan yang ditemukan dalam bait Allah kepada nabiah Hulda.
Ø
Matius 28:1-8 Yesus
memberi kesempatan kepada Maria Magdalena dan Maria lain untuk menyampaikan kepada murid-murid itu bahwa
Yesus sudah bangkit.
Alkitab mengemukakan kisah-kisah, pria, wanita, anak-anak
yang menyambut dan menolak pimpinan Allah. Hari ini kita akan mempelajari
“ORANG BIASA HIDUP LUAR BIASA” dari
kisah hidup Rut dan Ester yang mendapat kehormatan, nama mereka tercantum di
dalam Alkitab.
II. HIDUP SALEH PADA SAAT-SAAT KEKACAUAN ( RUT).
Membaca hikayat masa Hakim-Hakim sangat memilukan hati.
Umat Allah terjerumus ke dalam kemurtadan, kemerosotan, perselisihan, kebencian
dan segala jenis penyimpangan atau kegagalan rencana Allah bagi mereka. Inilah
tema kebanyakan umat Tuhan yang sering terulang setelah kematian Yosua.
Ø
Hakim 2:11– Orang
Israel melakukan yang jahat di mata Tuhan lalu
menyembah Baal.
Ø
Hakim 4:1 -
Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan.
Ø
Hakim 6:1 – Tetapi orang Israel melakukan apa yang
jahat di mata Tuhan, sebab itu Tuhan menyerahkan mereka kedalam tangan orang
Midian, tujuh tahun lamanya.
Dalam keadaan yang kacau pada masa Hakim-Hakim itu,
orang-orang Israel tetap harus membuat keputusan apakah akan tetap murtad dan
memberontak, atau hidup saleh yang berkenan kepada Khaliknya. Kita tidak akan pernah dapat menghindari
pertanggung jawaban bagaimanapun keadaan tempat dimana kita tinggal. Tidak
ada suatu dalih bagi kita untuk tidak melakukan pekerjaan Allah. Rut, adalah
contoh untuk hal itu. Seorang pengarang memberikan perbandingan Rut dan
kejadian-kejadian dalam Hakim-Hakim 19-21,
“ Di sini terdapat perjanjian, adat istiadat, lembaga-lembaga yang jadi
kacau, dibandingkan dengan keadaan yang berjalan seperti seharusnya, dimana di
keluarkan titah yang tepat, dimana Yahweh itu adalah segala-galanya kecuali
hilang.” Edward F. Campbell, Jr..’ Ruth
(New York: Doubleday & Co.’ Inc. 1975, hal 36.
Sama
seperti Ayub, Raja Asaf, Habakuk dan Naomi bertanya mengapa tragedi telah
merongrong hidupnya? Naomi meminta jawaban dari Allah mengapa mengizinkan hal
yang demikian menimpa keluarganya?
A. Kapan kejadian yang disebutkan dalam buku Rut terjadi?
Buku
Hakim-Hakim menyatakan bahwa suatu zaman yang menyedihkan dalam sejarah bangsa
Israel. Tetapi Allah itu dapat bekerja pada masa manapun, dan di tempat
manapun. Dia bekerja bukan hanya dengan cara-cara yang luar biasa. Tuhan dapat
melakukan yang luar biasa diladang gandum yang sepi dan juga ditengah-tengah
medan perang.
Tragedi keluarga Elimelekh:
PACEKLIK
DI YAHUDA
(Rut
1:1-5)
|
KEPUTUSAN
KEMBALI KE BETLEHEM
(Rut 1: 6-10)
|
KEPUTUSAN
ANAK MANTU WANITA
(Rut
1:11-18)
|
Elimelekh mengungsi ke Moab (1, 2)
|
Naomi mendengar bahwa Allah
menolong bangsanya (6)
|
Naomi sekali lagi membujuk mereka
agar kembali ke negeri mereka (11-13).
|
Elimelekh meninggal dan
putra-putranya menikah ( 3, 4 ).
Putra-putranya meninggal (5)
|
Naomi kembali kenegerinya (7).
Naomi membujuk Rut dan Orpa agar
tinggal (8-9)
Mereka bersumpah untuk sama-sama
pergi dengan dia (10)
|
Keputusan Orpa (14)
Keputusan Rut (15 –18)
|
B. Paceklik di Yahuda: (1:1-5)
(1). Elimelekh mengungsi
ke Moab (1, 2)
Dilihat dari segi hidup modern, Moab dekat kampung
Elimelekh, orang Bethlehem itu. Karena keadaan geografis Palestina itu
bervariasi, maka di satu daerah turun hujan, di tempat lain turun hanya
sedikit, beberapa mil jauhnya dari situ mendapat cukup hujan. Perhatikan bahwa
buku Rut tidak menyalahkan atau menyetujui keluarga tersebut lari ke Moab. Roma
8:28 “Allah senantiasa bekerja di tempat orang itu, membawa sesuatu, yang baik
dari setiap keadaan. Boleh jadi kesempatan itu untuk mempertemukan Naomi dan
Rut, dan, karena Elimelekh telah memilih untuk pergi ke Moab, Allah
mempertemukan Rut dan Naomi guna mengubah keadaan yang tidak menguntungkan
menjadi kebaikan.
(2). Menjadi
seorang Janda (Rut 1:3 – 4).
Menurut kebiasaan pada zaman purba di Timur Dekat, nilai
seorang wanita dan penilaiannya terhadap dirinya sendiri tergantung pada
hubungannya dengan pria. Apakah ia seorang bapa, Istri, atau putra-putranya.
Jadi kalau tiba-tiba kehilangan kerabat pria tersebut hal itu sangat
menggoncangkan jiwanya. Menjadi janda itu lebih dari pada sekedar kematian
suaminya.
(3). Putra-Putranya meninggal (1:5)
Orpa dan Rut menjadi janda:
M. David menuliskan bahwa “kita cenrung memberikan pendapat
kita ke dalam kata janda, apabila kita menemuinya pada undang-undang purba dan
memahaminya sebagai seorang istri seorang yang sudah meninggal. Dalam
undang-undang Asyur dan PL. sebagai contoh pengertian janda itu bukan hanya
dalam hubungan ke keluargaan, melainkan juga mempunyai pengertian-pengertian
sosial. Alkitab tidak menganggap setiap
istri seorang pria yang sudah meninggal sebagai seorang janda. Jika wanita
tersebut kembali ke rumah orang tuanya dan berada dibawah kuasa ayahnya, ia
bukan seorang janda. Ia dianggap janda selama ia lepas dari hubungan ke
keluargaan, dan tentu tidak akan berhak
atas kekayaan keluarga tersebut. Karena itulah, Perjanjian Lama selalu menyebutkan orang-orang janda.” Hans
Jochen Boecker, Law and the Administration of Justic in the Old Testament and
Anciet East (Minneapolis: Augsburg Publishing House, 1980) hal 18,19.
Bagi
seorang wanita menjadi janda sangat menggoncangkan hidupnya pada masyarakat
dimana belum ada asuransi atau pensiunan. Dilain pihak, Allah telah menyediakan
sesuatu bagi para janda.
C. Keputusan untuk
kembali ke Bethlehem: (1:6 – 10)
(1). Naomi
mendengar bahwa Allah menolong bangsanya (6)
Berita
baik apakah yang datang kepada Naomi? Perhatikan bagaimana paceklik itu
berakhir sebagai tindakan Allah sendiri. Alkitab, khususnya PL, percaya bahwa
Allah bekerja dalam setiap segi hidup manusia, dan bukan hanya dalam hal-hal
yang luar biasa atau mujizat. Dengan pengertian ini, kita akan lebih mudah
mengerti sebabnya Naomi kembali menyalahkan Allah.
(2). Naomi kembali kenegerinya (7)
(3). Naomi membujuk Rut dan Orpa tinggal di
Moab (8-9)
Berdasarkan kebiasaan orang Timur Dekat pada zaman dahulu
kedua anak menantu perempuan tersebut di suruh agar kembali kepada keluarga
ayahnya sampai mereka menikah kembali (Kej 38:11; Im 22:13). Akan tetapi Rut
dan Orpa memilih pergi bersama-sama ibu martuanya ke suatu negeri asing yang
mungkin bermusuhan. Naomi berasal dari bangsa lain yang berbeda adat-istiadat
dan kebiasaannya. Akan tetapi Naomi telah mempengaruhi kedua wanita Moab
tersebut. Inilah contoh kesaksian kesalehan yang sejati yang nyata dalam
perbuatan. Apakah Naomi akan pergi ke Moab atau tidak bukanlah suatu hal yang
penting. Yang penting ialah bahwa sementara tinggal di sana ia telah menunjukan
tingkah laku yang dikehendaki Allah terdapat dalam diri umatnya.
D. Keputusan
anak-anak mantu Naomi (Rut 1:11- 18).
(1). Naomi membujuk
lagi agar mereka kembali (11-13)
Mengapa
Naomi membujuk Rut dan Orpa agar kembali kepada keluarganya? (1:11-13) Naomi Bertindak demikian berdasarkan
adat-istiadat pernikahan bangsa Ibrani. Menurut undang-undang (Ul 25:5-10),
jikalau yang bersaudara tinggal bersama dan satu dari antara mereka mati tanpa
meninggalkan turunan, satu dari saudaranya yang masih hidup itu akan mengambil
jandanya itu, dan putra pertama pernikahan ini akan menjadi anak saudaranya
yang sudah mati itu.
Apakah Naomi katakan penyebab masalahnya, dan mengapa?
(1:13) Naomi tidak dapat melihat “ suatu masa yang cerah kecuali masa tua yang
sepi, yang bertambah getir karena perasaan bahwa tangan Tuhan melawan aku…. Kesimpulan ini diungkapkan karena
keyakinan yang menjadi dasar seluruh buku tersebut, yaitu tidak ada sesuatu
yang terjadi secara kebetulan. Allah
adalah Allah yang berdaulat dan Ia mengizinkan sesuatu terjadi menurut
kehendakNya. Sehingga Naomi dapat menyatkan yang bertanggung jawab atas hal
yang menimpa dirinya tidaklain dari pada Allah. Leon Morris, Ruth: An Introduction and Commentary (Downers Grove, III:
Inter Vestry Press, 1977), hal 258.
(2). Keputusan Orpa (1:14).
Orpa
telah menunjukan kasihnya dan penghargaannya yang besar kepada Naomi. Tingkah
laku kekristenan yang mereka telah tercapai kelihatannya sudah cukup baik.
Tetapi Allah senantiasa mencari perkara-perkara yang lebih besar untuk kita. Ia
akan menuntun kepada keberanian yang semakin besar apabila mereka menjawab
dengan rela.
(3). Apakah Sambutan Rut? (1:16-17)
Inilah salah satu kesaksian pribadi yang terbaik yang
tercantum di dalam Alkitab dan ini pun adalah juga sebagai karya sastra. Rut
bahkan telah memilih yang lebih baik dari pada sekedar yang baik. Ia rela
menggabungkan diri dengan bangsa dan Allah yang disembah Naomi, baik hidup atau
mati.
“Pengenalan Rut akan Allah yang benar itu hanyalah dari
yang ia saksikan dipantulkan dalam diri Naomi dan anggota-anggota keluarga yang
lain. Demikianlah selamanya cara Allah menyatakan diriNya kepada manusia –
dengan menunjukkan kuasa kasihNya bekerja di dalam diri orang-orang berdosa.” SDA Bible Commentary II, hal 432.
Anak mantunya dari negeri Moab itu telah menyerahkan
hidupnya kepada cara hidup yang baru itu melalui sumpah dengan menyebutkan nama
Allah. “Ia bersumpah, dengan mengatakan biarlah Allah Israel itu yang
menghukumnya jika ia memisahkan diri dari Naomi kecuali karena kematian.” SDA Bible Commentary II, hal 432
III.
HIDUP SALEH DALAM BUANGAN (ESTER)
Dalam
banyak hal ada persamaan buku Ester dengan buku Rut. Rut menjadi seorang janda
dan Ester wanita yang ditimpa tragedi ( Ester 2:7) akan tetapi mereka tidak mau putus asa. Ester sama halnya dengan
Rut, pada mulanya dituntun oleh seorang yang lebih tua, tetapi apabila saat
yang tepat tiba merekalah yang berinisiatif, bahkan Ester melakukan lebih dari
apa yang dilakukan Rut.
Dalam kedua buku Rut dan Ester muncul seorang pembebas yang
perbuatannya memberi sekilas-lintas mengenai diri Yesus, pembebas benar itu.
Boas adalah kerabat Penebus Rut. Ester adalah juru selamat umat Allah pada
zamanNya.
A. Mengapa orang Yahudi berada di Persia?
Pada tahun ketiga puluh tujuh Yoyakim berada di dalam
tawanan (561SM), ia dilepaskan oleh Amel-Marduk, putra Nebukadnezar, dari
tahanan, dan nyatanya ia diperlakukan secara terhormat sejak itu (II Raja 25:27
– 30; Yer 52:31-34). Dari sini nyata bahwa bangsa Babilon tidak merasa kawatir
akan timbul rasa bermusuhan terhadap mereka dari pihak bangsa Yahudi, bahkan
orang Yahudi ini telah dihargai oleh orang-orang Babilon dan diterima sebagai
warga negara yang terhormat. Sebahagian orang Yahudi ini sudah menduduki posisi terhormat di dalam
pemerintahan, dan keahlian dibidang dunia usaha.
Buku Daniel, Ezra, Nehemiah, dan Ester menyatakan cara
buangan itu memasuki setiap bidang pemerintahan, seta menduduki jabatan
tertinggi dalam ngeri itu. Orang-orang Yahudi tersebut menjadi penjaga gerbang
kerajaan, juru minum, gubernur di Provinsi, dan penasehat raja. (Ester 2:19;
10:3; Neh 2:1; 5:14). Cepatnya peningkatan hidup sosial mereka ini telah
menimbulkan rasa kebencian seperti yang terjadi pada zaman Ahasweros (
digambarkan dalam buku Ester). Naskah-naskah dari Nippur ini menguatkan
keterangan buku Daniel dan Ezra yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi
menempati jabatan penting di Babilon dan Persia.” SDA Bible Commentary III, hal 65
B. Mordekai memelihara Ester (2:7)
C. Bagaimanakah Ester
diperlakukan di Istana Raja? Ester 2:9
“ Ester mendapat perhatian Hagai yang lebih besar dari pada
teman-temannya. Kecantikan saja tidak akan dapat memperoleh yang demikian,
didalam segala variasi keindahan, ia sudah membiasakan dirinya. Akan tetapi
pendidikan yang luhur, segi-segi rohani, kaum wanita Ibrani, yang membuatnya
begitu menonjol dari perempuan-perempuan dari bangsa-bangsa lain, yang
mengutamakan kecantikan wajah yang fana dan membangun suatu perhatian dan
penarikan yang berbeda dari wanita lain. Inilah yang sangat menarik hati Hagai,
sehingga apabila saatnya tiba, menjadi tumpuan kasih raja.” Grace Aguilar, The Women of Israel ( London:
George Rouledge & sons) hal 338
D. Bangsa Yahudi zaman pemerintahan raja Ahasweros
terancam (3:12 - 4:3)
Ketika Allah membiarkan umatnya dianiaya di negeri buangan,
bagaimanakah sikap mereka? (Ester 3:12-4:3; 9:1-5).
E. Sikap Orang Yahudi. (Ester 4:13 –17)
Mordekai menemui Ester karena keyakinan bahwa Allah
mengharapkannya untuk melakukan apa yang dapat dilakukan. (Ester 4:13 – 17).
Umat Allah itu bukanlah orang yang pasif, melainkan kita
menunjukan kepercayaan agama kita melalui perbuatan kita sehari-hari.
No comments:
Post a Comment