Monday, June 10, 2013

Belajar dari Seorang Bocah dan Chef Tersohor Dunia dari Spanyol




by Inspirasi dan Ilustrasi Kehidupan on Tuesday, January 8, 2013 at 8:51pm ·
SEORANG anak laki-laki masuk ke sebuah toko kecil. Ia mengambil peti minuman dan mendorongnya ke dekat telepon umum yang ada di situ. Lalu naik ke atasnya sehingga ia bisa menekan tombol angka di telepon dengan leluasa. Ditekannya tujuh digit angka. Si pemilik toko mengamati-amati tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya.


Bocah: Halo, selamat sore.. Bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman rumah Ibu?

Ibu (di ujung telepon sebelah sana): Saya sudah punya orang untuk mengerjakannya.

Bocah: Ibu bisa bayar saya setengah gaji dari orang itu, kok..

Ibu: Saya sudah sangat puas dengan hasil kerja orang itu.

Bocah (dengan sedikit memaksa): Kalau begitu, saya juga akan menyapu dan saya jamin di hari Minggu besok, halaman rumah Ibu akan jadi yang paling bersih dan cantik di daerah sini.

Ibu: Tidak, terima kasih ya.

Dengan senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko, yang sedari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.

Pemilik Toko: Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan.

Bocah: Wah, tidak. Makasih.

Pemilik Toko: Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan.

Bocah: Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yang bekerja untuk Ibu tadi!
 EL BULLI tidak diragukan lagi restoran paling kontroversial dan eksperimental di dunia yang menerima sampai dengan 1.000.000 permintaan reservasi setahun, di mana hanya 8.000 yang beruntung mendapatkan meja.
Begitu populernya restoran El Bulli, yang berjarak 2 jam ke arah utara Barcelona, sampai-sampai para pelanggan harus memesan meja 6 bulan di muka.
Restoran ini telah meraih banyak penghargaan. Namun Ferran Adrià , sang koki ternama asal Spanyol, memutuskan untuk menutup sementara restoran ini selama 2 tahun supaya ia dan pegawainya dapat punya waktu untuk berpikir, berencana, dan berinovasi.
Adrià mengatakan pada Hemispheres Magazine, “Jika kami telah memenangi berbagai penghargaan, lalu mengapa berubah? Karena bekerja 15 jam sehari tidak menyisakan banyak waktu bagi kami untuk berkreasi.”
Di tengah kesuksesan besar, mereka berhenti sejenak untuk kembali pada apa yang terpenting bagi mereka.

---------------------------------- 

PERNAHKAH kita mengevaluasi hasil kerja kita? Apakah hasilnya sesuai, melebihi, atau di bawah harapan? Sayangnya, tidak banyak dari kita yang mau meluangkan waktu untuk mengevaluasinya. Mungkin kisah di atas, bisa membuat sikap kita berubah.

-------------------------------

“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”
(Mz 139:23,24)

No comments:

Post a Comment