Friday, June 7, 2013

UANG DAN MANUSIA

           
Apakah Itu uang?
Uang adalah alat penukar atau standard pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah,  dikeluarkan oleh pemerintah negara bentuk dan gambar tertentu; harta, kekayaan.1
Kapan mata uang itu ada, dan dahulu pembelian barang dilakukan dengan cara apa?
Sebelum mata
uang diperkenalkan pada akhir abad 18 SM, ‘serah terima’ sesuatu komoditas dalam kegiatan dagang disepakati dengan barter, yaitu tukar menukar komoditas.
Di seluruh Asia Barat Kuno barang komoditas utama, baik yang mudah rusak atau mudah busuk seperti bulu domba, jelai, gandum dan korma, maupun yang tahan lama seperti logam, kayu, anggur madu dan ternak merupakan barang ‘dagang tukar’.
Naskah-naskah kuno menunjukan bahwa dari zaman dahulu telah berkali-kali di usahakan untuk menetapkan nilai komoditas yang satu dengan yang lain. Maka kekayaan di ukur dengan banyaknya ternak (Ayub 1:3) dan logam berharga.
Karena perak adalah logam berharga yang paling umum di Palestina (seperti Asyur dan Babel) maka itulah yang paling banyak di pakai sebagai sebagai alat tukar. Perak dipakai untuk membeli barang-barang tak bergerak seperti, tanah yang dibeli Yeremia di Anatot seherga 17 syikal perak (Yeremia 32:9), ladang dan gua di Makhpela yang dibeli Abraham 400 syikal perak (Kejadian 23:15) dan lain-lain.
1
Emas, logam yang lebih langka, jarang digunakan, sebagai alat transaksi tapi sering disebut bersama perak dalam pembayaran upeti, demikianlah Raja Hizkia membayar pada Sanherib tahun 701 SM, 300 talenta perak dan 30 talenta emas (2 Raja-raja 18:14).

Untuk mengontrol pemakaian logam sebagai alat tukar, maka logam harus di timbang oleh pembeli dan di periksa oleh penjual di hadapan pembeli. Patokan timbangan yang disepakati adalah yang berlaku menurut patokan setempat, yaitu disebut ‘syikal perak kota X’ atau ‘syikal perka para saudagar (Kejadian 23:16). Segi lain yang diperiksa adalah mutu logamnya dengan memberi cap tempat asalnya.



Bentuk Mata Uang.
Supaya logam yang dipakai sebagai alat tukar mudah dibawa maka logam itu ditempa, atau dibuat dalam bentuk permata, atau dalam bentuk barang dalam pemakaian sehari-hari atau dalam bentuk khusus. “Maka suruhan Abraham memberikan kepada ribka anting-anting emas setengah syikal (beratnya) dan sepasang gelang tangan yang beratnya sepuluh syikal emas,” (Kejadian 24:22). Pada zaman dahulu emas sering dipakai dalam bentuk pita panjang (Ibrani, ‘lidah’) seperti yang ditemukan Akhan di Yeriko, beratnya lima puluh syikal (Yosua 7:21), atau ‘emas ofir’ (Yesaya 13:2), yang terakhir mungkin bernama ‘ofir’ karena sudah ditemukan di Qasileh, Palestina, satu periuk dengan tulisan untuk emas ofir. Emas dan perak ada juga dalam bentuk batangan, bejana-bejana (Ayub 28:6), atau dalam butir-butir kecil yang segera dapat dilebur digunakan untuk berbagai kebutuhan, dalam bentuk inilah pendapatan Mesir ditingkatkan oleh Yusuf (kejadian 47:14)

Permulaan koin

            Koin adalah sekeping logam yang ditempa memakai cap untuk mensahkan namanya dan timbangannya, sehingga berlaku seketikan ditunjukan. Koin pertama kali diperkenalkan di Asia Kecil pada akhir abad 8 SM, koin perak paling tua ditemukan di Egina, tapi koin paling pertama di tempa adalah dari Ekstrum (logam yang terbuat dari campuran emas dan perak) oleh Kroesus Raja Lidia (561-546 SM), koin itu di sebut atau diberi nama Kroisides. Agaknya sesudah Persia menyerang Lidia, koin mulai di perkenalkan di Persia oleh Darius (521-486 SM) yang namanya dipakai untuk menandakan koin emas tebal ‘Darik’, dengan gambar raja berlutut sambil memegang busur panah siap menembak dengan cap uang pada pada sisi sebelah.—Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, ‘uang’ Jld II, hlm 515-517.

Macam-macam Mata Uang

            Uang logam. Penggunaan uang logam sebagai uang sudah ada sejak dulu. Penggunaan logam sebagai uang sudah ada sejak 2000 tahun sebelum kelahiran Yesus, tetapi standari sasi dan pengesahan dalam bentuk koin, menurut Aristotle, tidak dapat diketahui kapan, kemungkinan mendekati tujuh abad sebelum Masehi.
            Sejarah uang pada umumnya menunjuk pada Lidia, yang mula-mula menggunakan uang, koin pertama dibuat dari elektrum.
            Uang kertas. Pada akhir abad 18 dan 19, uang kertas telah tersebar luas.—The New Enctclopaedia Britannica, ‘money’vol.24, hlm.333-334.
Jadi uang kertas ini ada atau muncul karena bentuk transaksi dan jumlah transaksi yang semakain besar dengan nilai yang semakin besar juga, sehingga apabila menggunakan uang logam akan berat sekali. Dan susah juga untuk menghitung karena uang logam ini biasanya nilainya kecil-kecil.

 APAKAH KEGUNAAN UANG?

           Alkitab berkata dalam Amsal 3:9,10 “Muliakanlah Tuhan dengan segenap hartamu dan dengan hasil pertamamu dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah.” Jadi menurut alkitab kegunaan uang adalah untuk kemuliaan Allah, karena dikatakan muliakanlah Tuhan dengan kekayaanmu.
            Dalam buku Nasihat Penatalayanan halaman 15 tertulis sebagai berikut: “Dalam menugaskan murid-muridnya untuk pergi “ke seluruh dunia dan ajarkanlah injil pada setiap bangsa,” Kristus menugaskan kepada manusia pekerjaan menyebarkan pengetahuan akan anugerahNya. Tetapi disaat beberapa orang pergi untuk mengajar, ia mengundang yang lain untuk menjawab tuntutanNya dengan memberi persembahan yang dapat digunakan membantu pekerjaan di dunia. Ia telah meletakkan alat dalam tangan manusia, agar karunia-karunia ilahinya dapat mengalir melalui manusia dalam melaksanakan pekerjaan yhang dibebankan kepada kita yaitu untuk menyelamatkan sesama manusia
            Emas dan perak adalah milik Tuhan; dan Ia dapat mencurahkannya dari sorga jika Ia kehendaki. Tetapi gantinya ia telah menjadikan manusia penatalayannya mempercayakan kepadanya harta benda tetapi bukan untuk disimpan melainkan digunakan untuk menolong orang lain. Dengan demikian Ia menjadikan manusia sebagai perantara  untuk membagikan berkat-berkatnya kepada dunia. Allah merancang sistem memberi supaya manusia dapat menjadi seperti Khaliknya, dermawan dan tidak cinta diri, dan akhirnya manusia bersama Kristus akan memperoleh pahala kekal disurga.
            Jadi menurut Alkitab dan Buku Roh Nubuat uang atau kekayaan adalah milik Allah yang dipercayakan bagi kita dan uang itu adalah untuk kemuliaan Tuhan dan membantu penyelesaian pekerjaan injil keseluruh dunia.

BAGAIMANA SUPAYA UANG MENJADI ITU MENJADI BERKAT

Melalui persembahan. Selain persepuluhan, Alkitab me-nekankan tugas kita untuk membawa persembahan kepada Tuhan. Menahan persembahan disamakan dengan menahan persepuluhan dan disebut dengan perampokan (Mal. 3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!). Sebagai hasil dari pemberian persembahan yang berlimpah, adalah kemakmuran dan berkat yang besar, yang akan senantiasa menyertai segala usaha dan pekerjaan kita
Berapa besar atau berapa kecilnya pun harta seseorang, biarlah ia mengingat bahwa hartanya itu hanya dipercayakan kepadanya. Sebab untuk tenaga, kecakapan, waktu, talenta, kesempatan dan harta kekayaannya yang dimilikinya ia harus mempertanggungjawabkannya kepada Allah. Ini adalah tanggung jawab perseorangan. Allah memberikan kepada kita agar kita menjadi serupa dengan Dia, dermawan, agung, murah hati dengan jalan memberi kepada orang lain. Mereka yang lupa akan tugas suci mereka, yang hanya berusaha mengumpulkan atau menghabiskan harta untuk memanjakan tabiat kesombongan dan cinta diri, mungkin memperoleh keuntungan dan kesenangan dunia ini; tetapi pada pemandangan Allah, diukur berdasarkan keadaan kerohanian mereka, mereka adalah orang yang miskin, malang, celaka, buta, telanjang.
Apabila digunakan dengan benar, kekayaan menjadi suatu ikatan emas kasih di antara manusia dan sesamanya, dan suatu ikatan yang kuat untuk mengikat kasihnya kepada Penebusnya. Pemberian Allah yang tak terbatas yaitu Anak-Nya yang dikasihi mewajibkan manusia mewujudkan perasaan terima kasih dari orang-orang yang menerima anugerahNya.
Diatas kita ketahui bahwa harta adalah titipan Tuhan kepada kita. Dalam kitab Maleakhi ditulis bahwa kita harus membawa seluruh perluluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan dirumah Allah dan ujilah Allah. Dan dikatakan Allah akan membukakan tingkap langit dan mencurahkan berkat kepada kita sampai berkelimpahan. Apakah kita akan menurut Allah, dan membawa segala peepuluhan dan persembahan  agar ada persediaan makanan untuk diberikan kepada jiwa-jiwa yang sedang lapar akan roti hidup? Allah mengundang kita untuk menguji Dia.
Ia berkata, bahwa ia akan membuka tingkap-tingkap sorga dan mencurahakn pada kita berkat yang limpah sehingga tidak ada tempat kemana berkat itu akan ditaruh. Allah menepati janjiNya. Maleakhi 3:11 “Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan anggur dipadang tidak berbuah bagimu.” Maka firmanNya adalah jaminan kita bahwa  Ia akan memberkati kita sedemikian rupa sehingga perpuluhan dan persembahan kita makin lama makin bertambah banyak untuk diberikan. “Kembalikanlah kepadaKU maka Aku akan kembalikan kepadamu, firman Tuhan semesta alam.” (Malaekhi 3:7) jadi jelas roh nubuat berkata bagaimana agar uang itu menjadi berkat dengan memberikan sepersepuluh pada Allah. Seperti yang dilakuakn Abraham pada Melkisedek.
Tugas adalah tugas, dan harus dilaksanakan. Tetapi Tuhan mempunya perasaan kasihan terhadap keadaan kita yang telah jatuh ini, maka Ia memberikan janji-janji menyertai perintah-perintahNya. Ia mengundang umatNya untuk menguji Dia, dengan mengatakan bahwa Ia akan memberikan pahala atas penurutan kita dengan berkat-berkat yang limpah, “Ia yang menabur dengan limpahnya ia juga akan menuai dengan limpahnya,” Allah itu bukan tidak adil sehingga Ia melupakan pekerjaanmu dan amal kasihmu.
Betapa baiknya dan betapa setianya Allah menyertai kita! Ia telah memberikan pada kita di dalam Kristus berkat-berkat yang paling indah. Melalui Yesus Ia telah membubuhkan tanda tanganNya atas surat perjanjian yang ia adakan dengan kita. Review and Herald, 3 Desember 1901.
Besarlah artinya menabur di dalam air. Itu berarti suatu kebiasaan memberikan pemberian dan persembahan, yang Allah akan melengkapi segala kebutuhan agar penatalayanNya yang setia kepada siapa telah dipercayakan harta benda itu akan dilengkapi dengan kecukupan dalam segala hal sehingga ia sanggup melkaukan segala pekerjaan yang baik. II Korintus 9:9, 10. Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin. KebenaranNya tetap untuk selama-lamanya. Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan. Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipat gandakannya, dan menumbuhkan buah-buah kebenarmu.” Benih yang ditabur dengan limpah dengan tangan yang dermawan akan diurus oleh Allah.  Testimonies for the Church, hlm. 132.
Segala pemberian kita haruslah diberikan dengan suka hati, karena untuk persembahan itu berasal dari sumber yang telah dilihat Tuhan layak untuk diserahkan ke tangan kita guna memajukan pekerjaanNya di dalam dunia, agar supaya janji kebenaran dapat dikibarkan di jalan-jalan raya dan jalan-jalan kecil di dunia ini. Jika semua orang yang mengakui kebenaran mau memberi kepada Tuhan milikNya dalam perpuluhan, pemberian dan persembahan, maka akan ada makanan dirumah Tuhan. Melalui penyangkalan diri orang yang paling miskin akan mendapatkan jalan untuk memperoleh sesuatu untuk di kembalikan kepada Allah. Review and Herald 14 Juli 1986.
Sebagai orang kristen kita harus berjaga dan jangan membiarkan diri kita untuk mengunakan uang bagi sesuatu yang tidak perlu. Dan hanya sekera pamer saja. Janganlah kita memanjakan selera makan yang membawa kita untuk mengikuti ada istiadat dunia, dan merampok perbendaharaan Tuhan. Review and Herald 19 Desember 1893
Memberi sebagai hasil penyangkalan diri, adalah suatu pertolongan yang baik bagi sepemberi. Hal itu memberikan pendidikan yang lebih menyanggupkan kita untuk memahami pekerjaan Dia yang berjalan berkeliling berbuat  baik membebaskan orang-orang yang menderita dan mencukupkan keperluan orang miskin. Juruselamat hidup bukan untuk menyenangkan diriNya. Dalam  hidupnya tidak terdapat bekas sifat cinta diri. Youth’s Instructor 10 September 1907.

 APA YANG MEMBUAT UANG ITU MENJADI KUTUK
Ada orang-orang pemelihara hari Sabat mendekap erat-erat harta dunia mereka. Harta itu merupakan ilah mereka, berhala mereka, dan lebih mencintai uang mereka, kebun mereka, ternak mereka, dan barang dagangan dari pada Juruselamat mereka, yang telah menjadi miskin karena mereka, supaya dengan kemiskinanNya, mereka boleh menjadi kaya. mereka meninggikan harta mereka, menganggapnya lebih berharga daripada jiwa-jiwa manusia. Apakah orang-orang yang demikian akan mendapat sambutan “Sabaslah”? Tidak! Tidak akan pernah! Kalimat yang tegas, “Enyahlah” akan mengejutkan mereka. Kristus tidak memerlukan mereka. Mereka adalah hamba-hamba yang malas, menyimpan harta yang telah diberikan Allah kepada mereka, sementara sesamanya hampir binasa dalam kegelapan dan kesalahan. Review and Herald, 14 Maret 1878.

      Setiap orang, apapun profesi dan pekerjaannya harus membuat pekerjaan Allah menjadi perhatiannya yang utama; dia bukan hanya menjalankan talentanya untuk menjalankan pekerjaan Tuhan, tetapi harus memupuk kesanggupan hingga kesudahan. Banyak sekali manusia yang menggunakan bulan dan tahun untuk memperoleh suatu pekerjaan dan profesi agar ia boleh menjadi pekerja yang sukses di dunia, tetapi ia tidak berusaha untuk memupuk talenta-talenta yang dapat membuat dia menjadi seorang pekerja yang sukses dalam kebun anggur Tuhan. Ia telah menyelewengkan kuasa-kuasanya dan telah menyalahgunakan talenta-talentanya. Ia telah menunjukkan sikap tidak hormat terhadap Bapa yang diu Sorga. Ini adalah merupakan dosa besar. Orang-orang yang mengaku sebagai umat Allah, mereka melayani diri mereka dan dunia. Mereka mungkin disebut orang yang cerdas, raja-raja uang; tetapi mereka gagal untuk bertambah dengan jalan menggunakan talenta-talenta yang telah diberikan Allah kepada mereka untuk pekerjaan-Nya. Kecapakan duniawi menjadi lebih baik oleh karena melakukannya; kerohanian menjadi lemah karena tidak digiatkan. Review and Herald, 1 Januari 1884.
       Allah membaca pikiran yang tamak yang terdapat di dalam setiap hati orang yang bermaksud menahan uang Tuhan; mereka yang mencintai diri lalai dalam membayar perpuluhan mereka dan membawa pemberian serta persembahan kepada perbendaharaan dilihat Allah semuanya. Tuhan mengerti seluruhnya sebagaimana adanya sebuah buku peringatan ditulis di hadapannya dari hal orang-orang yang takut akan Tuhan, dan yang memikirkan akan namaNya, demikian pula terdapat sebuah catatan bagi semua orang yang menggunakan bagi diri mereka pemberian yang telah Allah percayakan kepada mereka untuk digunakan bagi keselamatan jiwa. Review and Herald, 16 Mei 1893.
      Dunia sedang merampok Allah dengan rencana besar-besaran. Makin banyak Ia memberikan kekayaan, makin gigih manusia mengakui harta itu sebagai milik mereka dan digunakan sesuai dengan keinginan mereka. Tetapi apakah orang-orang yang mengaku pengikut-pengikut Kristus mengikuti adat kebiasaan dunia? Apakah kita akan menyita kedamaian angan-angan hati, hubungan dengan Allah, persekutuan dengan saudara-saudara karena kita gagal memberikan bagi pekerjaanNya bagian yang Ia tuntut sebgai milikNya?
      Saudara-saudara jikalau Tuhan telah memberkatimu janganlah menganggap kekayaan itu sebagai milikimu sendiri. Anggaplah kekayaan itu hanya dipercayakan Allah kepadamu, dan jadilah benar dan setia dalam membayar perpuluhan dan persemhan-persembahan. Review and Herald, 17 December 1889.
            Uang dapat menjadi kutuk bila kita gunakan dengan tidak benar, bila kita menggunakannya untuk berfoya-foya maka akan bayak timbul masalah dari berbagai macam penyakit sampai kematian. Oleh karena banyak uang banyak orang dengan mudah memperoleh wanita dan akhir menderita penyakit mematikan, banyak orang berpenyakit jantung karena makanan yang terlalu enak dan mewah itu.
KESIMPULAN
             Sebagai orang Kristen baiklah kita menggunakan uang dengan baik. Karena uang dapat menjadi kutuk bahkan berkat. Apabila kita cinta akan uang maka dari situ akar dosa. Cinta uang menyebabkan mata rohani kita buta. Cinta uang menyebabkan kita tidak bisa melihat penderitaan orang lain. Cinta uang menyebabkan kita melakukan segala hal untuk memperoleh kekayaan, walaupun dengan membuat seseorang menjadi menderita. Dalam paper ini kita dihimbau agar mana jangan kita cinta akan uang yang bisa menyebabkan kutuk. Sebagai mana Ananias dan Safira yang mereka telah membohongi Tuhan karena mereka sayang akan harta mereka sehingga mereka membayarnya dengan nyawa mereka. Baiklah kita sebagai orang Kristen membuat uang itu sebagai suatu alat salurang berkat untuk orang yang membutuhkan. Uang akan menjadi berkat apabila ktai  menggunakannya  untuk menolong orang lain. Jangan kita takut kehilangan harta karena membayar persepuluhan dan persembahan pada aAllahserta membantu orang lain, karena jelas dalam alkitab ditulis “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya ada yang menghemat secara luar biasaa namun selalu berkekurangan, siapa yang banyak memberi berkat diberi kelimpahan, siapa yang memberi minum ia sendiri akan minum.” Amsal 11:24,25.
Setiap cahaya terang yang dipancarkan kepada orang lain akan dipantulkan pada hatimu sndiri. Setiap kata-kata yang manis budi dan simpati diucapkan kepda yang berduka cita, setiap perbuatan untuk meringankan orang yang tertindas,dan setiap pemberian untuk mencukupkan kebutuhan sesama manusia, diberikan atau dilakukan dengan satu mata ditujukan bagi kemuliaan Allah, akan menghasilkan berkat-berkat bagi yang memberi. Mere yang berbuat demikian sedang menuruti akan suatu hukum sorga, dan akan menerima keridlaan Allah. Kesenangan berbuat baik pada orang lain memberikan suatu nyala pda perasaan yang memancar keseluruh saraf, mempercepat peredaran darah dan menghasilkan kesehatan pikiran dan tubuh. Testimonies for the Church, jld. 4, hlm. 56.
Jadi baiklah kita memuliakan Tuhan dengan segala yang telah ia titipkan pada kita. Agar pada saat kedatanganNya dia berkata “Marilah masuk dalam kerajaan kesuakaanKu”
Amen.





DAFTAR PUSTAKA

_____Alkitab Perjanjian Lama dan Baru, (Jakarta, Lembaga    Alkitab Indonesia, 1998).

_____Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, ‘uang’ (jakarta, Yayasan Bina Kasih) Jld II,

_____Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1996).

_____The New Encyclopaedia Britannica, ‘money (USA, Encyclopaedia Britanninca. INC).vol.24

Sarumpaet. R.I, Hidup Tentram dan Sukses, (Bandung, Percetakan Advent Indonesia, 1988).

White. E.G, Nasihat Penatalayanan,(Bandung, Percetakan Advent Indonesia,1985)




No comments:

Post a Comment