Saturday, June 8, 2013

ORANG BIASA, HIDUP LUARBIASA

Pendahuluan

Sambil memegang Alkitabnya, Jane memandang kepada ayahnya, “Ayah, mengapa tidak ada ceritera mengenai anak-anak di dalam Alkitab? Ayahnya berpikir sejenak, “Saya rasa banyak cerita tentang anak-anak didalam Alkitab. Coba kita ingat beberapa.”

1.      Cerita mengenai bayi Musa di sungai Nil
2.      Cerita mengenai Samuel sebagai seorang anak,
3.      Cerita  seorang anak yang membawa roti dan ikan kepada Yesus.
4.      dan Cerita  bayi Yesus di Bethlehem.

Beberapa menit kemudian, Jane pergi meninggalkan ayahnya dengan perasaan puas. Tetapi, ayah itu berkata kepada dirinya sendiri, betul juga bahwa pada umumnya cerita didalam Alkitab bukan mengenai anak-anak, dan bukan pula mengenai kaum wanita.

Dalam Alkitab umumnya digambarkan, dunia dikuasai pria. Dalam Perjajian Lama, yang paling sering disebut ialah kaum pria bila dibandingkan dengan kaum wanita. Bahkan ada tiga buku yang tidak mencantumkan wanita sama sekali yakni Obaja, Habakuk, dan Hagai. Judul buku-buku Alkitab ada 32 menurut nama pria, sedangkan wanita diberi penghargaan hanya dua.

Tetapi Alkitab tidak menilai dari segi persentasi penyajian, dan bukan pula hendak menonjolkan dunia yang dikuasai kaum pria. Bila ditinjau dari kedudukan kaum wanita dalam masyarakat pada zaman PL, maka kaum wanita cukup berperan. Asas-Asas yang diajarkan dalam kisah-kisah kaum wanita bernilai tinggi bagi kita dewasa ini.

Contoh 1.  Kita dapat memetik cerita mengenai kebaikan wanita Sunem menolong abdi Allah nabi Elisa, (II Raja 4:8-10).  Dengan menyediakan kamar tidur, sebuah meja dan sebuah kursi…, wanita tersebut sudah berjasa besar untuk menyukseskan tugas yang diberikan Allah kepada Elisa. Ketempat istirahat yang nyaman dan tenang inilah Elisa sering datang, untuk berterima kasih. Para Nabi dan Raja I, hlm 280.  Perbuatannya adalah salah satu bukti kesalehan hidupnya.

Contoh 2. Rahab menyelamatkan dua orang yang diutus Yosua untuk mengintai Yerikho. Inilah yang dilakukan wanita itu (Yosua 2:9, 12 -15).

Contoh 3. Maria Ibu Yesus, menerima tugas yang diberikan Allah kepadanya? (Lukas 1:26 –38). Peranan yang disampaikan Gabriel kepada wanita muda itu agak sulit karena mengandung suatu cacat yang sangat memalukan. Namun, “dengan manis dan iman seorang anak”  (Kerinduan Segala Zaman I, hlm 81) ia menerimanya. Diterimanya apa yang dapat dilakukannya walaupun dalam keadaan yang sulit.
                  Allah merindukan jawaban yang demikian dari masing-masing kita.

Contoh 4. Pertemuan Yesus diperigi Yakub dengan perempuan Samaria (Yoh 4) membawa hasil yang mengagumkan, Rintangan yang  memecah bela umat Allah, ras, kelamin, kebangsaan, keadaan sosial, atau ekonomi – semua runtuh dihadapan Kasih Yang Mahakuasa Yesus Kristus.  Bagaimana Respon Wanita itu menyambut percakapan mereka diperigi Yakub itu? ayat 28 “ Perempuan itu meninggalkan tempatnya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang disitu”.  Ayat 29” Mari, Lihat! Disana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang aku perbuat, Mungkinkah Dia Kristus?. Ayat 30  respon orang Samaria “Mereka pergi keluar kota lalu datang kepada Yesus” 

I.  Kaum Wanita di dalam Alkitab.

Ada dua wanita yang terdapat di antara pahlawan-pahlawan iman dalam Ibrani 11 (Rahab dan Sara) dan empat wanita  yang disebutkan dalam Injil Matius sebagai leluhur Yesus (Mat 1:1-17).

Meskipun masyarakat Israel menganggap bahwa peranan utama kaum wanita adalah untuk meneruskan Angkatan yang berikutnya, itu bukanlah berarti bahwa itulah satu-satunya tugasnya. Allah mungkin akan memanggilnya untuk melakukan berbagai hal. Mari kita lihat beberapa jenis tugas yang dipercayakan Allah kepada kaum wanita:

Ø  Hakim 4:4 – Kedudukan kembar Deborah, seorang Nabiah dan  Hakim
Ø  II Raja-raja 11:1-3 Yang berjasa menyelamatkan Yoas, calon Raja, ialah Yoseba.
Ø  I Taw 7:24 Tugas-tugas fisik yang dilakukan wanita Seera mendirikan Bet-Horon-Hilir dan Bet-Horon-Hulu..
Ø  II Raja-raja 22:8-20  Raja Yosia menanyakan Tuhan tentang tulisan yang ditemukan dalam bait Allah kepada nabiah Hulda.
Ø  Matius 28:1-8 Yesus memberi kesempatan kepada Maria Magdalena dan Maria lain untuk  menyampaikan kepada murid-murid itu bahwa Yesus sudah bangkit.

Alkitab mengemukakan kisah-kisah, pria, wanita, anak-anak yang menyambut dan menolak pimpinan Allah. Hari ini kita akan mempelajari “ORANG BIASA HIDUP LUAR BIASA”  dari kisah hidup Rut dan Ester yang mendapat kehormatan, nama mereka tercantum di dalam Alkitab.

II. HIDUP SALEH PADA SAAT-SAAT KEKACAUAN ( RUT).

Membaca hikayat masa Hakim-Hakim sangat memilukan hati. Umat Allah terjerumus ke dalam kemurtadan, kemerosotan, perselisihan, kebencian dan segala jenis penyimpangan atau kegagalan rencana Allah bagi mereka. Inilah tema kebanyakan umat Tuhan yang sering terulang setelah kematian Yosua.

Ø  Hakim 2:11– Orang Israel melakukan yang jahat di mata Tuhan lalu   menyembah Baal.
Ø  Hakim  4:1  - Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan.
Ø  Hakim  6:1 – Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, sebab itu Tuhan menyerahkan mereka kedalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya.

Dalam keadaan yang kacau pada masa Hakim-Hakim itu, orang-orang Israel tetap harus membuat keputusan apakah akan tetap murtad dan memberontak, atau hidup saleh yang berkenan kepada Khaliknya. Kita tidak akan pernah dapat menghindari pertanggung jawaban bagaimanapun keadaan tempat dimana kita tinggal. Tidak ada suatu dalih bagi kita untuk tidak melakukan pekerjaan Allah. Rut, adalah contoh untuk hal itu. Seorang pengarang memberikan perbandingan Rut dan kejadian-kejadian dalam Hakim-Hakim 19-21,  “ Di sini terdapat perjanjian, adat istiadat, lembaga-lembaga yang jadi kacau, dibandingkan dengan keadaan yang berjalan seperti seharusnya, dimana di keluarkan titah yang tepat, dimana Yahweh itu adalah segala-galanya kecuali hilang.” Edward F. Campbell, Jr..’ Ruth (New York: Doubleday & Co.’ Inc. 1975, hal 36.

Sama seperti Ayub, Raja Asaf, Habakuk dan Naomi bertanya mengapa tragedi telah merongrong hidupnya? Naomi meminta jawaban dari Allah mengapa mengizinkan hal yang demikian menimpa keluarganya?

A. Kapan kejadian yang disebutkan dalam  buku Rut terjadi?

Buku Hakim-Hakim menyatakan bahwa suatu zaman yang menyedihkan dalam sejarah bangsa Israel. Tetapi Allah itu dapat bekerja pada masa manapun, dan di tempat manapun. Dia bekerja bukan hanya dengan cara-cara yang luar biasa. Tuhan dapat melakukan yang luar biasa diladang gandum yang sepi dan juga ditengah-tengah medan perang.


Tragedi keluarga Elimelekh:
PACEKLIK DI YAHUDA
(Rut 1:1-5)
KEPUTUSAN KEMBALI KE BETLEHEM
 (Rut 1: 6-10)
KEPUTUSAN ANAK MANTU WANITA
(Rut 1:11-18)

Elimelekh mengungsi ke Moab (1, 2)


Naomi mendengar bahwa Allah menolong bangsanya (6)
Naomi sekali lagi membujuk mereka agar kembali ke negeri mereka (11-13).

Elimelekh meninggal dan putra-putranya menikah ( 3, 4 ).

Putra-putranya meninggal (5)

Naomi kembali kenegerinya (7).


Naomi membujuk Rut dan Orpa agar tinggal (8-9)

Mereka bersumpah untuk sama-sama pergi dengan dia (10)

Keputusan Orpa (14)



Keputusan Rut (15 –18)

B. Paceklik di Yahuda: (1:1-5)

(1). Elimelekh mengungsi ke Moab (1, 2)
Dilihat dari segi hidup modern, Moab dekat kampung Elimelekh, orang Bethlehem itu. Karena keadaan geografis Palestina itu bervariasi, maka di satu daerah turun hujan, di tempat lain turun hanya sedikit, beberapa mil jauhnya dari situ mendapat cukup hujan. Perhatikan bahwa buku Rut tidak menyalahkan atau menyetujui keluarga tersebut lari ke Moab. Roma 8:28 “Allah senantiasa bekerja di tempat orang itu, membawa sesuatu, yang baik dari setiap keadaan. Boleh jadi kesempatan itu untuk mempertemukan Naomi dan Rut, dan, karena Elimelekh telah memilih untuk pergi ke Moab, Allah mempertemukan Rut dan Naomi guna mengubah keadaan yang tidak menguntungkan menjadi kebaikan.

(2). Menjadi seorang Janda (Rut 1:3 – 4).
Menurut kebiasaan pada zaman purba di Timur Dekat, nilai seorang wanita dan penilaiannya terhadap dirinya sendiri tergantung pada hubungannya dengan pria. Apakah ia seorang bapa, Istri, atau putra-putranya. Jadi kalau tiba-tiba kehilangan kerabat pria tersebut hal itu sangat menggoncangkan jiwanya. Menjadi janda itu lebih dari pada sekedar kematian suaminya.

(3). Putra-Putranya meninggal (1:5)
Orpa dan Rut menjadi janda:
M. David menuliskan bahwa “kita cenrung memberikan pendapat kita ke dalam kata janda, apabila kita menemuinya pada undang-undang purba dan memahaminya sebagai seorang istri seorang yang sudah meninggal. Dalam undang-undang Asyur dan PL. sebagai contoh pengertian janda itu bukan hanya dalam hubungan ke keluargaan, melainkan juga mempunyai pengertian-pengertian sosial. Alkitab tidak menganggap setiap istri seorang pria yang sudah meninggal sebagai seorang janda. Jika wanita tersebut kembali ke rumah orang tuanya dan berada dibawah kuasa ayahnya, ia bukan seorang janda. Ia dianggap janda selama ia lepas dari hubungan ke keluargaan, dan tentu tidak akan berhak  atas kekayaan keluarga tersebut. Karena itulah, Perjanjian Lama  selalu menyebutkan orang-orang janda.”  Hans Jochen Boecker, Law and the Administration of Justic in the Old Testament and Anciet East (Minneapolis: Augsburg Publishing House, 1980) hal 18,19.

Bagi seorang wanita menjadi janda sangat menggoncangkan hidupnya pada masyarakat dimana belum ada asuransi atau pensiunan. Dilain pihak, Allah telah menyediakan sesuatu bagi para janda.

C. Keputusan untuk kembali ke Bethlehem: (1:6 – 10)

(1). Naomi mendengar bahwa Allah menolong bangsanya (6)
Berita baik apakah yang datang kepada Naomi? Perhatikan bagaimana paceklik itu berakhir sebagai tindakan Allah sendiri. Alkitab, khususnya PL, percaya bahwa Allah bekerja dalam setiap segi hidup manusia, dan bukan hanya dalam hal-hal yang luar biasa atau mujizat. Dengan pengertian ini, kita akan lebih mudah mengerti sebabnya Naomi kembali menyalahkan Allah.

(2). Naomi kembali kenegerinya (7)

(3). Naomi membujuk Rut dan Orpa tinggal di Moab (8-9)
Berdasarkan kebiasaan orang Timur Dekat pada zaman dahulu kedua anak menantu perempuan tersebut di suruh agar kembali kepada keluarga ayahnya sampai mereka menikah kembali (Kej 38:11; Im 22:13). Akan tetapi Rut dan Orpa memilih pergi bersama-sama ibu martuanya ke suatu negeri asing yang mungkin bermusuhan. Naomi berasal dari bangsa lain yang berbeda adat-istiadat dan kebiasaannya. Akan tetapi Naomi telah mempengaruhi kedua wanita Moab tersebut. Inilah contoh kesaksian kesalehan yang sejati yang nyata dalam perbuatan. Apakah Naomi akan pergi ke Moab atau tidak bukanlah suatu hal yang penting. Yang penting ialah bahwa sementara tinggal di sana ia telah menunjukan tingkah laku yang dikehendaki Allah terdapat dalam diri umatnya.

D.  Keputusan anak-anak mantu Naomi  (Rut 1:11- 18).

(1). Naomi membujuk lagi agar mereka kembali (11-13)
Mengapa Naomi membujuk Rut dan Orpa agar kembali kepada keluarganya? (1:11-13)  Naomi Bertindak demikian berdasarkan adat-istiadat pernikahan bangsa Ibrani. Menurut undang-undang (Ul 25:5-10), jikalau yang bersaudara tinggal bersama dan satu dari antara mereka mati tanpa meninggalkan turunan, satu dari saudaranya yang masih hidup itu akan mengambil jandanya itu, dan putra pertama pernikahan ini akan menjadi anak saudaranya yang sudah mati itu.

Apakah Naomi katakan penyebab masalahnya, dan mengapa? (1:13) Naomi tidak dapat melihat “ suatu masa yang cerah kecuali masa tua yang sepi, yang bertambah getir karena perasaan bahwa tangan Tuhan melawan aku…. Kesimpulan ini diungkapkan karena keyakinan yang menjadi dasar seluruh buku tersebut, yaitu tidak ada sesuatu yang  terjadi secara kebetulan. Allah adalah Allah yang berdaulat dan Ia mengizinkan sesuatu terjadi menurut kehendakNya. Sehingga Naomi dapat menyatkan yang bertanggung jawab atas hal yang menimpa dirinya tidaklain dari pada Allah. Leon Morris, Ruth: An Introduction and Commentary (Downers Grove, III: Inter Vestry Press, 1977), hal 258.

(2). Keputusan Orpa (1:14).
Orpa telah menunjukan kasihnya dan penghargaannya yang besar kepada Naomi. Tingkah laku kekristenan yang mereka telah tercapai kelihatannya sudah cukup baik. Tetapi Allah senantiasa mencari perkara-perkara yang lebih besar untuk kita. Ia akan menuntun kepada keberanian yang semakin besar apabila mereka menjawab dengan rela.

(3).  Apakah Sambutan Rut? (1:16-17)
Inilah salah satu kesaksian pribadi yang terbaik yang tercantum di dalam Alkitab dan ini pun adalah juga sebagai karya sastra. Rut bahkan telah memilih yang lebih baik dari pada sekedar yang baik. Ia rela menggabungkan diri dengan bangsa dan Allah yang disembah Naomi, baik hidup atau mati.

“Pengenalan Rut akan Allah yang benar itu hanyalah dari yang ia saksikan dipantulkan dalam diri Naomi dan anggota-anggota keluarga yang lain. Demikianlah selamanya cara Allah menyatakan diriNya kepada manusia – dengan menunjukkan kuasa kasihNya bekerja di dalam diri orang-orang berdosa.” SDA Bible Commentary II, hal 432.

Anak mantunya dari negeri Moab itu telah menyerahkan hidupnya kepada cara hidup yang baru itu melalui sumpah dengan menyebutkan nama Allah. “Ia bersumpah, dengan mengatakan biarlah Allah Israel itu yang menghukumnya jika ia memisahkan diri dari Naomi kecuali karena kematian.” SDA Bible Commentary II, hal 432

III. HIDUP SALEH DALAM BUANGAN (ESTER)

Dalam banyak hal ada persamaan buku Ester dengan buku Rut. Rut menjadi seorang janda dan Ester wanita yang ditimpa tragedi ( Ester 2:7) akan tetapi mereka  tidak mau putus asa. Ester sama halnya dengan Rut, pada mulanya dituntun oleh seorang yang lebih tua, tetapi apabila saat yang tepat tiba merekalah yang berinisiatif, bahkan Ester melakukan lebih dari apa yang dilakukan Rut.

Dalam kedua buku Rut dan Ester muncul seorang pembebas yang perbuatannya memberi sekilas-lintas mengenai diri Yesus, pembebas benar itu. Boas adalah kerabat Penebus Rut. Ester adalah juru selamat umat Allah pada zamanNya.
  
A.  Mengapa orang Yahudi berada di Persia?
Pada tahun ketiga puluh tujuh Yoyakim berada di dalam tawanan (561SM), ia dilepaskan oleh Amel-Marduk, putra Nebukadnezar, dari tahanan, dan nyatanya ia diperlakukan secara terhormat sejak itu (II Raja 25:27 – 30; Yer 52:31-34). Dari sini nyata bahwa bangsa Babilon tidak merasa kawatir akan timbul rasa bermusuhan terhadap mereka dari pihak bangsa Yahudi, bahkan orang Yahudi ini telah dihargai oleh orang-orang Babilon dan diterima sebagai warga negara yang terhormat. Sebahagian orang Yahudi ini sudah  menduduki posisi terhormat di dalam pemerintahan, dan keahlian dibidang dunia usaha.

Buku Daniel, Ezra, Nehemiah, dan Ester menyatakan cara buangan itu memasuki setiap bidang pemerintahan, seta menduduki jabatan tertinggi dalam ngeri itu. Orang-orang Yahudi tersebut menjadi penjaga gerbang kerajaan, juru minum, gubernur di Provinsi, dan penasehat raja. (Ester 2:19; 10:3; Neh 2:1; 5:14). Cepatnya peningkatan hidup sosial mereka ini telah menimbulkan rasa kebencian seperti yang terjadi pada zaman Ahasweros ( digambarkan dalam buku Ester). Naskah-naskah dari Nippur ini menguatkan keterangan buku Daniel dan Ezra yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi menempati jabatan penting di Babilon dan Persia.” SDA Bible Commentary III, hal 65 

B. Mordekai memelihara Ester (2:7)

C. Bagaimanakah Ester diperlakukan di Istana Raja? Ester 2:9
“ Ester mendapat perhatian Hagai yang lebih besar dari pada teman-temannya. Kecantikan saja tidak akan dapat memperoleh yang demikian, didalam segala variasi keindahan, ia sudah membiasakan dirinya. Akan tetapi pendidikan yang luhur, segi-segi rohani, kaum wanita Ibrani, yang membuatnya begitu menonjol dari perempuan-perempuan dari bangsa-bangsa lain, yang mengutamakan kecantikan wajah yang fana dan membangun suatu perhatian dan penarikan yang berbeda dari wanita lain. Inilah yang sangat menarik hati Hagai, sehingga apabila saatnya tiba, menjadi tumpuan kasih raja.” Grace Aguilar, The Women of Israel ( London: George Rouledge & sons) hal 338

D. Bangsa Yahudi zaman pemerintahan raja Ahasweros terancam (3:12 - 4:3)
Ketika Allah membiarkan umatnya dianiaya di negeri buangan, bagaimanakah sikap mereka? (Ester 3:12-4:3; 9:1-5).
  
E. Sikap Orang Yahudi. (Ester 4:13 –17)
Mordekai menemui Ester karena keyakinan bahwa Allah mengharapkannya untuk melakukan apa yang dapat dilakukan. (Ester 4:13 – 17).


Umat Allah itu bukanlah orang yang pasif, melainkan kita menunjukan kepercayaan agama kita melalui perbuatan kita sehari-hari. 

No comments:

Post a Comment